Mengapa kita senantiasa di perintahkan agar selalu berhusnuzan, berbaik sangka atau selalu berfikir positif? Sebab dari prasangka yang baik akan melahirkan tatapan mata, ucapan dan sikap yang selalu baik sekalipun itu terhadap orang yang berniat jahat pada dirinya.
Lalu mengapa orang baik sering mendapatkan perlakuan tidak baik? Sebab dengan pikiran yang baik dia akan memandang orang lain akan seperti dirinya sehingga mudah terzalimi.
Lalu mengapa terzalimi orang baik tetap baik? Karena Allah di dalam Al Quran memiliki banyak janji mulia dan istimewa yang ditawarkan kepada orang-orang yang memiliki keimanan, baik janji-janji di dunia maupun janji-janji di akhirat. Janji-janji akhirat yang diberikan bagi mereka yang beriman tidak terhitung jumlahnya dalam kitab suci itu karena sangat banyak. Al Baqarah 257 :
ٱللَّهُ وَلِيُّ ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ يُخۡرِجُهُم مِّنَ ٱلظُّلُمَٰتِ إِلَى ٱلنُّورِۖ وَٱلَّذِينَ كَفَرُوٓاْ أَوۡلِيَآؤُهُمُ ٱلطَّٰغُوتُ يُخۡرِجُونَهُم مِّنَ ٱلنُّورِ إِلَى ٱلظُّلُمَٰتِۗ أُوْلَٰٓئِكَ أَصۡحَٰبُ ٱلنَّارِۖ هُمۡ فِيهَا خَٰلِدُونَ
Allah pelindung orang yang beriman. Dia mengeluarkan mereka dari kegelapan kepada cahaya (iman). Dan orang-orang yang kafir, pelindung-pelindungnya adalah setan, yang mengeluarkan mereka dari cahaya kepada kegelapan. Mereka adalah penghuni neraka. Mereka kekal di dalamnya.
Pagar Dewa, 14042024
Salam Ujh