Seringkali kita dihadapkan pada urusan yang rumit lantaran karena tidak atau kurang sabar. Alhasil urusan sepele menjadi ruwet dan panjang. Tidak sedikit orang yang karena kedudukan, pangkat dan jabatannya lalu lupa diri dan menganggap rendah orang lain, ketus dalam bicara, egois lalu akhirnya harus menelan pil pahit bukan karena orang lain justru karena tidak mampu menjaga tutur kata, tak bisa mengendalikan emosi.
Betapa banyak orang-orang dihadapkan dengan masalah yang rumit tetapi sabar akhirnya selesai dengan indah. Sebagaimana kisah 2 orang ibu berebut bayi karena salah satu bayinya dimakan serigala. Setelah diputuskan Nabi Sulaiman bahwa bayi tersebut akan dibelah lalu salah satu ibu mengikhlaskan dimiliki oleh temannya asal jangan dibelah akhirnya Nabi Sulaiman dapat memutuskan siapa ibu bayi tersebut sebenarnya. Allah SWT berfirman:
فَفَهَّمْنَاهَا سُلَيْمَانَ وَكُلًّا آتَيْنَا حُكْمًا وَعِلْمًا وَسَخَّرْنَا مَعَ دَاوُودَ الْجِبَالَ يُسَبِّحْنَ وَالطَّيْرَ وَكُنَّا فَاعِلِينَ
Maka Kami telah memberikan pengertian kepada Sulaiman tentang hukum (yang lebih tepat). Dan kepada masing-masing mereka telah Kami berikan hikmah dan ilmu dan telah Kami tundukkan gunung-gunung dan burung-burung, semua bertasbih bersama Daud. Dan Kamilah yang melakukannya (QS al-Anbiya: 79)
Maka itu, dibutuhkan kesabaran yang luar biasa setiap ada masalah bukan dengan mengedepankan emosi dan ego karena merasa lebih dari orang lain. Dan buah sabar sungguh luar biasa. Salah satu pintu syurga buat orang sabar disebutkan dalam hadits yaitu pintu Al-Kadziminal Ghaidz wal Afina, yakni pintu surga khusus untuk orang-orang (umat Islam) yang dapat mengendalikan amarahnya.
Pagar Dewa, 01052024
Salam Ujh