Tempat Masak SMKN 7 TECHNOPRENEOR “Bak Pabrik Tahu”

Kaur, jurnalisbengkulu.com – Dunia pendidikan semakin memprihatinkan. Pasalnya, di tengah-tengah besarnya anggaran pendidikan yang dianggarkan melalui APBD Provinsi dan anggaran melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tidak membuat fasilitas pendidikan semakin baik.

Hal ini terbukti dengan fasilitas yang ada di SMKN 7 TECHNOPREONER di Kabupaten Kaur. Diantaranya, fasilitas memasak anak didik yang tinggal di asrama persis seperti pabrik tahu. Tidak hanya itu, fasilitas kesedian air bersih tidak ada, sehingga, anak didik dan para pembimbing yang tinggal di asrama harus menggunakan air anak sungai  terletak lebih kurang 100 m dari asrama untuk mandi dan sebagainya. Kondisi ini sangat memprihatinkan kesehatan peserta didik yang tinggal di asrama.

Selain itu, kebutuhan makan peserta didik yang tinggal di asrama harus bayar setiap bulan sebesar Rp. 250.000,-. meskipun nanti uangnya dikembalikan setelah dana makan cair dari Dinas Pendidikan Provinsi. Tapi ini sangatlah berat bagi anak murid karna SMKN 7 TECHNOPRENEOR ini tanggung jawab penuh Dinas Pendidikan Provinsi.

Kepala sekolah SMKN 7 TECHNOPRENEOR, Gusnita Herya S.Pd, melalui wakil Kepala Sekolah, Rusnita Aprita S.pd MM, membenarkan saat di konfirmasi sama wartawan.

“Ya kalau dilihat dari sisi kesehatan tempat masak kita sangat memprihatinkan, tapi mau bagaimana lagi inilah adanya. Selain itu, ketersedian air bersih kita memang tidak ada. Dulu ada sumur bor tapi sudah lama tidak berfungsi alias rusak yang memang anak didik harus ambil air ke anak sungai untuk keperluan mereka. Kalau mandi mereka langsung mandi di sana,” tutur Rusnita saat dihubungi di tempat kerjanya, Selasa (23/7/2019).

Rusnita juga mengharapkan ada perhatian khusus dari Gubernur Bengkulu melalui Dinas Pendidikan Provinsi Bengkulu, tentang dunia pendidikan  khususnya SMKN 7 TECHNOPREONER.

“Kita sangat mengharapkan kepada bapak Gubernur dalam hal ini Dinas Pendidikan Provinsi, agar memberikan bantuan untuk perbaikan dapur tempat masak dan sumur bor guna mengatasi ketiadaan air bersih,” tutupnya. (SUMANTRI)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *