Bengkulu, jurnalisbengkulu.com – National Paralympic Commite (NPC) merupakan wadah bagi atlet penyandang disabilitas untuk menorehkan prestasi di cabang Olahraga (Cabor) seperti atlet non disabilitas pada umumnya.
Ketua panitia NPC Jang Jaya melaporkan Atlet Disabilitas Bengkulu pernah menorehkan tinta emas pada tahun 2014, pada ajang Asian Paralympic Games (APG) di Myanmar. Saat itu, Jaka Permana meraih medali perak pada cabang lompat tinggi.
“Bengkulu memiliki potensi, terbukti beberapa tahun lalu mampu berprestasi di ajang internasional. Kami berharap perhatian lebih dari pemerintah, agar pembinaan atlet tetap berjalan,” terangnya.
Ketua I Bidang Organisasi NPC Indonesia Rio Suseno mengungkapkan NPC merupakan wadah untuk pembinaan atlet berkebutuhan khusus (disabilitas) untuk meraih prestasi membanggakan tanah air.
“Atlet Disabilitas kemampuannya yang sangat luar biasa, walaupun memiliki kekurangan namun mampu meraih prestasi yang hebat,” jelasnya.
Sementara, Wakil Gubernur Bengkulu Dedy Ermasyah mengatakan Atlet Disabilitas harus mendapatkan perlakuan yang sama dari masyarakat, ia pun pernah menjadi seorang atlet dan mengerti apa yang menjadi kendala.
“Atlet gudangnya prestasi, sebuah daerah dapat terkenal jika atletnya berprestasi. Untuk itu, jangan ada perbedaan perlakuan baik atlet yang butuh perhatian khusus maupun atlet pada umumnya. Saya pernah menjadi atlet, dan tahu bagaimana kehidupannya,” ujar Dedy saat membacakan sambutan Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah.
Lebih lanjut, Dedy berharap atlet disabilitas mendapat perhatian, menurutnya atlet NPC dibawah tanggung jawab pemerintah, dan merupakan aset berharga untuk menorehkan prestasi baik secara nasional maupun internasional.
“Perhatian pada atlet disabilitas perlu lebih ditingkatkan, terutama dari segi anggaran atlet NPC perlu diprioritaskan. Apalagi tadi diutarakan, Atlet NPC Bengkulu pernah menorehkan prestasi di tingkat Nasional, tentu ini menjadi pertimbangan,” tegas Dedy.(rls)