Bupati Muba Pimpin Rapat Evaluasi Progres Revitalisasi Jembatan P6 Lalan di Jakarta
Jakarta, Jurnalisbengkulu.com – Bupati Musi Banyuasin (Muba) H. M. Toha Tohet, S.H. memimpin langsung rapat evaluasi progres pembangunan kembali Jembatan P6 Lalan yang berlangsung di Hotel Sultan, Jakarta Pusat.
Rapat ini membahas realisasi progres pembangunan serta komitmen perusahaan penabrak Jembatan Lalan dan perusahaan-perusahaan yang tergabung dalam Asosiasi Pengguna Alur Sungai Lalan (AP6L). Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Muba memberikan ultimatum tegas kepada pihak-pihak perusahaan yang dianggap belum menunjukkan tanggung jawabnya secara maksimal.
Turut hadir dalam rapat tersebut antara lain Asisten II Bidang Pembangunan, Alva Elan, S.ST., M.PSDA, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Mursalin, S.E., M.M ,Kepala Dinas Perhubungan, Musni Wijaya, S.Sos., M.Si ,Kepala Dinas Perkebunan, Akhmad Toyibir, S.ST.P., M.M, Kepala BKPSDM, H. Pathi Riduan, S.E., A.T.D., M.M, Plt. Inspektur, Dian Marvita, S.H, Plt. Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika, Daud Amri, S.H, Plt. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Drs. Syafaruddin, M.Si, Kepala Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan, M. Agung Perdana, S.ST.P., M.Si, Kepala Bagian Hukum Setda Muba, Yunita, S.H., M.H, Perwakilan perusahaan perkebunan, pertambangan, dan migas yang beroperasi di wilayah Kabupaten Muba.
Sebagai informasi, Jembatan P6 di Kecamatan Lalan ambruk setelah ditabrak tongkang pada 12 Agustus 2024. Berdasarkan kesepakatan bersama yang ditandatangani pada 23 Agustus 2024, disepakati bahwa, 50% biaya perbaikan ditanggung oleh pemilik tongkang (penabrak), 50% oleh perusahaan yang tergabung dalam AP6L, Biaya santunan untuk masyarakat ditanggung oleh pihak penabrak, Biaya operasional penyeberangan selama masa perbaikan menjadi tanggung jawab asosiasi. Ketua AP6L, Humala Oloan Pasaribu, menyampaikan bahwa progres pembangunan yang dilaksanakan oleh PT Ciawenindo Mitra Perkasa telah mencapai 43,5% dari target 47%. Proyek ini ditargetkan selesai pada 31 Desember 2025.
“Kami butuh dukungan Bapak Bupati dan jajaran Pemkab Muba untuk menagih komitmen perusahaan. Harapannya, masing-masing pihak berkontribusi agar pekerjaan ini dapat berjalan lancar,” ujar Humala.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Muba, Musni Wijaya, menyatakan bahwa kendala utama saat ini adalah keterlambatan pencairan dana.
“Kalau kendala pendanaan ini tidak diselesaikan, target penyelesaian tahun ini tidak akan tercapai. Dana talangan seharusnya bisa digunakan, tetapi kenyataannya belum terealisasi secara maksimal,” ujarnya.
Hal senada disampaikan Kepala Dinas Perkebunan, Akhmad Toyibir, yang menekankan pentingnya tanggung jawab dari perusahaan-perusahaan yang beroperasi di Muba.
“Ini untuk kepentingan rakyat. Perusahaan harus menunjukkan keberpihakan dengan mempercepat dukungan,” tegasnya.
Bupati Muba, H. M. Toha Tohet, S.H., dalam arahannya menyatakan bahwa pembangunan kembali Jembatan P6 Lalan harus menjadi prioritas dan dikerjakan secara profesional serta proporsional.
“Yang kita pikirkan adalah kebutuhan dan kepentingan masyarakat Lalan yang terdampak. Perusahaan wajib hadir dan memberikan manfaat bagi masyarakat, bukan justru menjadi beban,” ujarnya.
“Kita semua di sini harus serius mengerjakan revitalisasi atau pembangunan kembali Jembatan P6 Lalan. Laksanakan sesuai dengan timeline yang ada, agar jelas kapan jembatan ini bisa selesai,” imbuh Bupati.
Bupati Toha berharap, pembangunan ini dapat menjadi momentum kebersamaan antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat dalam membangun infrastruktur yang berdampak luas.
“Semoga jembatan ini segera selesai tepat waktu sehingga akses masyarakat kembali normal. Jembatan P6 bukan sekadar infrastruktur, melainkan urat nadi ekonomi dan sosial warga Lalan. Jangan sampai ada pihak yang abai terhadap tanggung jawabnya,” tutup Bupati.
Reporter : Ruspiandi