Bengkulu, jurnalisbengkulu.com – Energi Ciptaan Allah SWT yakni sinar matahari mampu untuk mencegah semakin parahnya polusi udara yang kini melanda dunia, termasuk Bengkulu.
Karenanya, SMA Muhammadiyah (SMAM) 4 Kota Bengkulu bersama Yayasan Kanopi Hijau Indonesia memanfaatkan energi sinar matahari yang merupakan ciptaan Allah SWT untuk memenuhi kebutuhan tenaga listrik.
Sumber energi yang melimpah dan anti polusi udara yakni sinar matahari akan direalisasikan dalam program sekolah energi bersih yaitu sekolah dengan fasilitas listrik untuk pembelajaran bersumber dari energi terbarukan, listrik tenaga surya.
“Program sekolah energi bersih ini adalah investasi jangka panjang sekaligus kontribusi kami untuk menyelamatkan lingkungan dan mencegah polusi udara,” kata Kepala SMAM 4 Kota Bengkulu Sutanpri.
Sutanpri menjelaskan, inisiatif program sekolah energi bersih ini diharapkan menjadi contoh nyata bagaimana upaya yang dapat dilakukan masyarakat dan yayasan dalam menyelamatkan bumi.
“Bumi ini akan kita wariskan kepada generasi masa depan. Jadi sebaiknya sejak dini kita bijak dan arif menjaga warisan ini sehingga tetap layak ditempati anak cucu kita,” katanya.
Sementara Ketua Kanopi Hijau Indonesia, Ali Akbar mengatakan SMAM 4 Kota Bengkulu adalah sekolah pertama di Bengkulu yang menjadi sasaran program sekolah energi bersih. Sekolah ini akan menjadi ikon gerakan penyelamatan lingkungan. Perangkat tenaga surya direncanakan terpasang akhir September atau awal Oktober 2020.
Untuk pengadaan listrik bertenaga surya di sekolah ini, Yayasan Kanopi Hijau Indonesia bersama SMAM 4 Kota Bengkulu menggalang donasi publik sejak awal tahun 2020 dengan target dana sebesar Rp 100 juta. Saat ini dana yang dihimpun sebesar Rp 70 juta dari 400 donatur.
Selain itu, program ini juga menjadi salah satu kampanye Kanopi Hijau Indonesia yang empat tahun terakhir gencar mengkampanyekan penolakan dan penghentian penggunaan energi listrik berbahan bakar fosil, terutama batu bara.
Juru Kampanye 350.org Irfan Toni menyatakan di tengah krisis iklim yang saat ini melanda dunia, gerakan sekolah energi bersih merupakan tindakan nyata.
“Kerusakan lingkungan makin memprihatinkan dengan meningkatnya emisi karbon saat ini 440 ppm di udara dan tidak sehat bagi mahluk hidup,” kata Irfan.
Manager Kampanye YLBHI, Arip Yogiawan menilai Undang Undang di Indonesia akan sulit mengurangi emisi sebab proyek pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) berbahan bakar batu bara terus ditambah.
Pengkampanye Energi Greenpeace, Bondan Andriyanu menjelaskan bahaya abu pembakaran batu bara yang keluar dari cerobong PLTU tidak terlihat dengan mata telanjang.
Jika terhirup manusia, abu batu bara yang mengandung SO2, NO2, PM 2.5 masuk ke dalam tubuh ke jaringan darah dan merusak jaringan otak bahkan mengakibatkan kematian dini.
Menurut penulis, umat Islam harus segera memanfaatkan sinar matahari sebagai sumber energi melalui program listrik tenaga surya sebagai salah satu ibadah.
Dengan mencegah polusi udara maka llingkungan hidup akan menjadi lebih sehat. Energi seperti PLTU Batu Bara membuat kotor udara dan mengakibatkan penyakit saluran pernafasan.
Dengan gangguan pernafasan, sangat beresiko tertular virus corona yang kini menjadi pandemi global. Bila kita ingin hidup sehat, sudah saatnya beralih ke sumber energi yang jauh dari polusi udara.
Penulis: Adi HFA