Adakah seseorang bisa memaksakan orang lain untuk menyukai dirinya atau menyukai diri orang lain? Bisakah cinta seseorang kita beli? Rasa suka, senang, aman, damai dan bahagia hidup bertetangga itu semua adalah karunia Allah yang ditumbuhkan pada masing-masing hati seseorang.
Mungkin pengalaman orang lain atau pengalaman diri sendiri. Saat tamasya, study tour, merantau dan entah apa sajalah aktivitas kita. Lalu, bertemu dengan seseorang yang baru saling kenal. Ternyata dari perkenalan itu membuahkan persahabatan yang kadang melebihi persaudaraan. Dari rasa cinta itu muncul padahal baru saling kenal? Allah lah yang mempertautkan semua itu. Sebagaimana dalam firman-Nya. Surat al Anfal 63
وَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوبِهِمْ ۚ لَوْ أَنفَقْتَ مَا فِى ٱلْأَرْضِ جَمِيعًا مَّآ أَلَّفْتَ بَيْنَ قُلُوبِهِمْ وَلَٰكِنَّ ٱللَّهَ أَلَّفَ بَيْنَهُمْ ۚ إِنَّهُۥ عَزِيزٌ حَكِيمٌ
Dan Yang mempersatukan hati mereka (orang-orang yang beriman). Walaupun kamu membelanjakan semua (kekayaan) yang berada di bumi, niscaya kamu tidak dapat mempersatukan hati mereka, akan tetapi Allah telah mempersatukan hati mereka. Sesungguhnya Dia Maha Gagah lagi Maha Bijaksana.
Dari sebalik itu, Allah tidak menyukai orang-orang yang saling bermusuhan. Sebab, jauh dari rahmat, kasih sayang dan rezeki dari Allah. Bersyukurlah Allah banyak menghadirkan rasa cinta dan melindungi hati penuh benci.
Pagar Dewa, 01082024
Salam Ujh