Kecamuk perang Uhud sungguh luar biasa. Banyak latar belakang perang tersebut. Faktor dendam karena kalah dalam perang Badar. Faktor ekonomi, faktor politik dan kebencian yang teramat sangat kaum Quraisy karena Rasulullah berhasil membuka mata penduduk Madinah sehingga Islam berkembang di Madinah. Bukan tak berdasar Hindun Bin Utbah memberi Hadiah pembebasan budak atas diri Washi kalau berhasil membunuh Saidina Hamzah paman Nabi. Si jago lempar tombak tersebut sangat berharap status budaknya lepas dan ia berhasil membunuh Saidina Hamzah.
Hindun membelah perut saidina Hamzah lalu memakan hati saidina Hamzah mentah-mentah tapi tak sanggup ia telan akhirnya muntah. Ia dendam karena Saidina Hamzah membunuh ayahnya saat perang Badar. Dan dalam perang Uhud muslim kalah karena tidak mentaati siasat nabi lantaran tergiur harta rampasan perang.
Washi yang telah dimerdekakan Hindun sesuai janjinya. Sungguh Washi sangat menyesal merasakan beban dosa teramat sangat karena telah membunuh paman Nabi. Maka, usai membunuh Saidina Hamzah, Washi menghadap Rasulullah menyatakan masuk Islam. Rasulullah meskipun sangat terpukul dan berhadapan langsung dangan pembunuh pamannya melihat Washi menangis, menyesal, dan ingin bertobat. Rasulullah pun mengislamkan Washi. Apakah penyesalan, tangis dan tobat Washi diterima Allah? Allah jawab dalam Al Furqan ayat 70 yang berbunyi,
إِلَّا مَن تَابَ وَءَامَنَ وَعَمِلَ عَمَلًا صَٰلِحًا فَأُو۟لَٰٓئِكَ يُبَدِّلُ ٱللَّهُ سَيِّـَٔاتِهِمْ حَسَنَٰتٍ ۗ وَكَانَ ٱللَّهُ غَفُورًا رَّحِيمًا
Artinya: “Kecuali orang-orang yang bertaubat, beriman dan mengerjakan amal saleh; maka itu kejahatan mereka diganti Allah dengan kebajikan. Dan adalah Allah maha Pengampun lagi Maha Penyayang,”
Madinah, 30082024
Salam Ujh