Hidup masing-masing orang memang berbeda-beda. Baik suku, agama, bahasa, negara, warna kulit dan sampai ke masalah rezeki. Al Hujarat 13
يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنَّا خَلَقْنٰكُمْ مِّنْ ذَكَرٍ وَّاُنْثٰى وَجَعَلْنٰكُمْ شُعُوْبًا وَّقَبَاۤىِٕلَ لِتَعَارَفُوْا ۚ اِنَّ اَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللّٰهِ اَتْقٰىكُمْ ۗاِنَّ اللّٰهَ عَلِيْمٌ خَبِيْرٌ
Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Maha Teliti.
Dalam berusaha pun demikian. Meskipun usahanya sama tetapi hasilnya tetap berbeda-beda. Maka, muncullah istilah kaya dan miskin. Lazim juga disebut dengan nasib. Perbedaan itu sunnatullah. Hukum alam. Tidak mungkin semuanya kaya dan tidak pula semua miskin.
Hanya yang perlu kita ubah dalam menjalani kehidupan ini adalah kekeliruan kita dalam mencari rezeki. Saking sibuknya mencari rezeki lalu lupa kepada pemilik rezeki, penguasa langit dan bumi.
Pagar Dewa, 25072024
Salam Ujh