Wawali : Jaga Marwah Wartawan dan Kode Etik Jurnalistik

Bengkulu, jurnalisbengkulu.com – Wakil walikota Bengkulu Dedy Wahyudi hadir sebagai salah satu pembicara menyampaikan kuliah umum pada acara rakor Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Bengkulu, Rabu (26/8/2020) di Mercure Hotel.

Mantan wartawan ini berpesan kepada seluruh wartawan di Bengkulu, terkhusus wartawan media online dibawah naungan SMSI agar selalu menjaga marwah wartawan dan kode etik jurnalistik. Selaras dengan tema kuliah umum yakni tentang eksplorasi pers dan politik masa depan.

“Di era ini teman-teman diuntungkan. Secara personal bisa mendirikan media tanpa perizinan yang ribet. Hari ini, satu orang bisa punya lebih dari satu media. Tapi untuk bisa eksis harus anut prinsip profesional. Kalau profesional, kerja keras, menjaga marwan wartawan dan junjung tinggi kode etik jurnalistik Insha Allah kita semua akan sukses,” ujar Dedy.

Ia juga menceritakan perjalanan karirnya selama bekerja di media mainstreme. Di era puncaknya media mainstreme, Dedy bergabung di Harian Semarak (sekarang RB) selama 20 tahun dari wartawan hingga menjabat pemimpin redaksi (pemred) dan GM RBTV.

“Saya merintis dari nol. Kemudian sempat dimagangkan di Jakarta, kemudian jadi redaktur, redpel, wapemred dan pemred. Suka dukanya begitu bayak. Ketika media mainstreme sedang raja-rajanya, saat ada kegiatan Gubernur, Kapolda, Walikota, itu kalau wartawan koran belum datang, acara belum akan dimulai. Itulah hebatnya wartawan masa itu,” cerita Dedy.

Tapi seiring perubahan zaman dan perubahan teknologi, media online muncul dan semakin banyak. Itu, kata Dedy tisak bisa dibendung atau dihalangi kemajuannya karena sama saja dengan melawan alam.

“Perubahan zaman tidak bisa dilawan. Maka di era ini teman-teman diuntungkan. Agar selalu eksis dan sukses, junjung dan anut prinsip profesional. Saya mantan wartawan, sekarang jadi wakil walikota. Tidak menutup kemungkinan kawan-kawan yang hadir di sini bisa menjadi walikota atau bupati,” ujar Dedy.

Pada kesempatan itu Dedy juga berpesan agar wartawan juga harus meningkatkan skil, dan ilmu dengan mengikuti pelatihan-pelatihan. Termasuk pendidikan juga harus tinggi karena wartawan itu harus pintar, cerdas, berpendidikan tinggi.

“Harus kuliah, S1, S2, bila perlu sampai S3. Kalau berpendidikan dan cerdas, ketika menulis bisa memastikan betul informasi yang mau ditulis itu bukan hoax, jangan hanya memprioritaskan kecepatan, tapi juga harus menghindari hoax dan menghormati praduga tak bersalah,” pesan Dedy.

Untuk diketahui, acara rakor SMSI dan kuliah umum ini dihadiri juga oleh Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah, Ketua SMSI pusat Firdaus, Ketua SMSI Bengkulu Bowo Susilo, Pembina SMSI Bengkulu Irjend. Pol. Supratman, MH, Kabid Humas Polda Bengkulu Kombes. Pol. Sudarno, Ketua KPU Provinsi Bengkulu Irwan Saputra dan Ketua PWI Bengkulu Zacky Antoni.

Pada kesempatan itu juga Ketua SMSI Bengkulu Bowo Susilo memberikan pelakat tanda penghargaan kepada Gubernur Bengkulu, Wakil Walikota Bengkulu dan Ketua KPU Provinsi Bengkulu. Kemudian dilanjutkan dengan kuliah umum yang disampaikan oleh Dedy Wahyudi, Supratman dan Firdaus. Dilanjutkan dengan deklarasi SMSI serta launching Bengkulu Siberindo.co. (Release)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *