Ratusan Warga Selupu Rejang Gotong Royong Perbaiki Jalan Perkebunan Eks Telkom

Rejang Lebong, jurnalisbengkulu.com – Ratusan warga dari delapan desa di Kecamatan Selupu Rejang, Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu, bergotong royong memperbaiki jalan akses menuju kawasan perkebunan di wilayah eks Telkom. Jalan tersebut sebelumnya merupakan aset milik PT Telkom dan kini tengah dalam proses penyerahan ke Pemerintah Kabupaten Rejang Lebong.

Kegiatan ini digagas oleh sejumlah masyarakat setempat, yakni Hermanto, Ijon, Norman Effendi, Koko, Suwito, dan Teguh, yang berinisiatif menggerakkan warga untuk memperbaiki jalan yang sudah lama rusak dan sulit dilalui. Dukungan penuh juga datang dari salah satu pelaku usaha lokal, toko grosir milik Ibu Erni, warga Desa Kali Padang, yang menjadi sponsor kegiatan ini.

Gotong royong ini melibatkan warga dari delapan desa, yaitu Kampung Baru, Suban Ayam, Air Putih Kali Bandung, Kali Padang, Air Duku, Sambirejo, Sumber Bening, dan Sumber Urip. Jalan tersebut memiliki peran strategis sebagai jalur utama pengangkutan hasil pertanian, terutama sayur mayur, dari kebun ke pasar maupun ke gudang-gudang distribusi yang tersebar di wilayah tersebut.

Menurut salah satu warga, seluruh proses perbaikan jalan dilakukan secara swadaya. Dana dikumpulkan dari masyarakat secara gotong royong dan turut dibantu oleh para pemilik gudang sayur yang memberikan kontribusi finansial. Hal ini menunjukkan semangat solidaritas dan kesadaran bersama akan pentingnya infrastruktur bagi kemajuan ekonomi desa.

Jenis pekerjaan yang dilakukan meliputi perataan badan jalan, penutupan lubang dengan bekas kerukan aspal, serta rencana penyiraman ulang dengan aspal setelah jalan diratakan menggunakan alat berat. Meski dikerjakan secara mandiri tanpa dukungan anggaran pemerintah, warga tetap semangat demi terciptanya akses yang lebih baik dan aman.

Masyarakat berharap, dengan adanya gerakan ini, pemerintah Kabupaten Rejang Lebong segera mengambil langkah konkret untuk mempercepat proses hibah jalan eks PT Telkom tersebut. Dengan status jalan yang sudah menjadi aset daerah, pemerintah bisa mengalokasikan anggaran pemeliharaan dan peningkatan kualitas jalan secara berkelanjutan.

“Inilah harapan kami, agar jalan ini segera diserahkan ke kabupaten. Jika sudah menjadi milik daerah, maka ke depannya bisa diperbaiki secara menyeluruh demi menunjang perekonomian warga,” ungkap salah satu tokoh masyarakat.

Reporter : Hendri g,amin g,nf