Kepahiang, jurnalisbengkulu.com –
Pemerintah Desa Sido Rejo Kecamatan Kabawetan Kabupaten Kepahiang menegaskan komitmennya yang solid dalam memperkuat ketahanan pangan lokal dengan mengalokasikan dana desa untuk pembangunan sebuah rumah kaca (greenhouse). Inisiatif ini berfokus pada budidaya tanaman anggur yang terdiri dari dua varietas unggulan, yakni anggur merah dan anggur hijau.
Greenhouse tersebut didirikan di atas lahan milik warga yang terletak strategis di pusat desa. Pemanfaatan lahan ini merupakan manifestasi sinergi yang produktif antara pemerintah desa, pengurus Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), serta masyarakat setempat, memperkokoh kolaborasi dalam mendorong keberlanjutan program ketahanan pangan.
Kepala Desa Sido Rejo menyampaikan bahwa pembangunan greenhouse ini merupakan bagian strategis dari rencana jangka panjang guna meningkatkan ketahanan pangan sekaligus memperkuat perekonomian masyarakat desa.
“Greenhouse ini tidak hanya berfungsi sebagai sarana pertanian modern, namun juga akan menjadi pusat edukasi dan pemberdayaan masyarakat. Kami optimis bahwa dengan pemeliharaan yang intensif, tanaman anggur ini akan mulai berbuah pada Januari hingga Februari 2026, dan insya Allah panen akan dilaksanakan pada Maret 2026,” ujarnya dengan penuh harap.
Acara penanaman perdana ini dihadiri oleh berbagai unsur penting, antara lain perwakilan Bupati, tenaga ahli dari Pemerintah Daerah, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Kepahiang, Kapolsek Kabawetan, Dandim Kabupaten, Kejaksaan Tinggi Kabupaten, Camat Kabawetan, Kasi PMD, Pendamping Desa, Babinsa, Babinkamtibmas, anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD), serta sejumlah kepala desa di wilayah Kabawetan, anggota BUMDes, tokoh masyarakat, dan unsur pemerintahan desa lainnya.
Meski memiliki prospek yang menjanjikan, budidaya anggur bukanlah tantangan yang ringan. Tanaman ini membutuhkan perhatian khusus dalam pengaturan suhu, pencahayaan yang optimal, penyiraman yang teratur, serta penanganan hama dan penyakit secara intensif. Pemangkasan rutin, pemberian pupuk tepat waktu, serta penerapan sistem irigasi terukur merupakan faktor-faktor krusial yang menentukan keberhasilan produksi.
Namun demikian, dengan perawatan konsisten dan terencana, tanaman anggur dapat mulai produktif dalam kurun waktu 6 hingga 8 bulan, dan mampu menghasilkan buah secara kontinu selama bertahun-tahun. Oleh sebab itu, investasi di sektor ini dinilai sangat menjanjikan untuk jangka panjang, baik dari aspek ketahanan pangan maupun potensi ekonomi.
Pengelolaan greenhouse akan melibatkan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Sido Rejo sebagai motor utama dalam operasional dan pemasaran hasil panen. Ketua BUMDes menyatakan bahwa program ini merupakan peluang strategis untuk membuka lapangan kerja baru dan memperkuat pendapatan asli desa.
“Kami siap memberikan dukungan penuh dalam pengelolaan greenhouse ini. Selain memberdayakan tenaga kerja lokal, kami juga akan menjalin kemitraan pemasaran dengan pelaku UMKM serta toko buah di wilayah sekitar,” ungkapnya.
Dengan melibatkan kelompok tani, pemuda desa, serta BUMDes, proyek ini menjadi contoh nyata sinergi antar-elemen desa dalam mewujudkan ketahanan pangan yang mandiri dan berkelanjutan. Budidaya anggur dalam sistem greenhouse ini diharapkan dapat menjadi model percontohan yang inspiratif bagi desa-desa sekitar di Kabupaten Kepahiang.
Reporter: Sari Susanti