Sinergi Warga dan Pemerintah Kota Bengkulu Hidupkan Lahan Tidur untuk Ketahanan Pangan dan Penghijauan

Kegiatan penanaman jagung yang digelar Jumat pagi (17/10) di kawasan Danau Dendam, Kecamatan Singaran Pati

 

Kota Bengkulu, Jurnalisbengkulu.com – Pemerintah Kota Bengkulu terus menggencarkan kolaborasi dengan masyarakat dalam rangka mendukung ketahanan pangan dan pelestarian lingkungan. Salah satu bentuk nyata sinergi ini terlihat dari kegiatan penanaman jagung yang digelar Jumat pagi (17/10) di kawasan Danau Dendam, Kecamatan Singaran Pati.

Kegiatan tersebut menjadi bagian dari program Satu Desa Satu Hektar (Sadesahe) yang bertujuan mengoptimalkan pemanfaatan lahan tidur di wilayah kota. Inisiatif ini melibatkan Kelurahan Dusun Besar dan Kelurahan Panorama, dengan dukungan penuh dari warga setempat dan tokoh-tokoh wilayah.

Walikota Bengkulu Dedy Wahyudi turut hadir dan memimpin langsung kegiatan penanaman jagung bersama warga. Ia menyampaikan bahwa meskipun Bengkulu berstatus kota, potensi lahan tidak produktif cukup besar dan bisa disulap menjadi lumbung pangan baru.

“Kita ingin membangun kesadaran bahwa lahan tidur bukan beban, melainkan peluang. Semua warga bisa ambil bagian, sekecil apa pun lahannya,” ujar Dedy.

Turut hadir dalam kegiatan ini Kapolsek Gading Cempaka AKP Saman Saputra, Danramil 407-05/Ratu Agung Mayor CKE, Abu Hasan Camat Singaran Pati, Alex Periansyah, serta para lurah dan tokoh masyarakat.

Tidak hanya fokus pada pangan, Dedy juga menyoroti pentingnya pelibatan warga dalam menjaga kelestarian lingkungan melalui program Satu Pohon Satu Rumah (Sapo Suruh). Program ini mengajak setiap rumah menanam minimal satu pohon buah, sebagai bentuk partisipasi dalam penghijauan kota.

 “Tiga ribu bibit sudah kita siapkan. Tapi lebih dari itu, kami ingin budaya menanam jadi kebiasaan warga. Kalau belum dapat bibit, bisa mulai dari mencangkok pohon buah yang ada,” tambahnya.

Kegiatan ini menegaskan bahwa keberhasilan program ketahanan pangan dan lingkungan tidak hanya bergantung pada pemerintah, tetapi juga pada keterlibatan aktif masyarakat.

Dengan semangat gotong royong, Kota Bengkulu menunjukkan bahwa kemandirian pangan dan penghijauan bisa dimulai dari lingkungan sekitar, dengan langkah-langkah sederhana namun berdampak besar. (M25)