Semarak Lomba Mancing di Kolam Pak Yanto Jeruk: Hadiah Sapi hingga Ucapan Penuh Makna

Rejang Lebong ,Jurnalisbengkulu.com— Suasana sore yang teduh di kolam ikan milik Pak Yanto Jeruk, Desa Kubang Hitam, Kecamatan Selupu Rejang, berubah menjadi penuh haru dan keceriaan. Warga berkumpul menyaksikan momen penyerahan hadiah lomba mancing ikan mas yang digelar dengan penuh kebersamaan dan semangat silaturahmi.

Lomba yang diikuti puluhan peserta dari berbagai daerah tersebut menghadirkan suasana persaudaraan di tengah gemericik air kolam dan tawa bahagia para pemancing. Setelah melalui persaingan yang seru, para pemenang akhirnya diumumkan dan menerima hadiah secara langsung dari tuan rumah, Pak Yanto Jeruk. Penyerahan hadiah juga disaksikan oleh mantan Bupati Rejang Lebong, Syamsul Effendi, M.M., anggota DPRD Rejang Lebong, Ali, S.T., serta perwakilan dari BRI, Pak Zul.

Dalam acara penyerahan hadiah, juara pertama yang berhasil mendapatkan ikan mas terberat menerima uang tunai sebesar Rp5.000.000. Sementara itu, juara kedua dan ketiga masing-masing memperoleh hadiah berupa seekor kambing. Untuk kategori jumlah tangkapan terbanyak, hadiah istimewa berupa seekor sapi diserahkan langsung oleh Pak Yanto dengan senyum hangat.

“Lomba ini bukan sekadar soal menang atau kalah, tetapi tentang kebersamaan—tentang bagaimana kita menikmati alam dan mempererat tali silaturahmi,” ujar Syamsul Effendi, M.M., dalam sambutannya. Ia berharap kegiatan seperti ini dapat terus dilaksanakan sebagai ajang rekreasi masyarakat sekaligus memperkuat rasa gotong royong di desa.

Sementara itu, Pak Yanto Jeruk selaku tuan rumah mengungkapkan rasa syukur dan terima kasih atas antusiasme para peserta serta dukungan dari semua pihak.

“Saya senang melihat warga tersenyum dan menikmati suasana ini. Semoga acara ini membawa berkah, mempererat hubungan antarwarga, dan menjadi kenangan indah bagi kita semua,” ujarnya dengan nada penuh kehangatan.

Acara diakhiri dengan doa bersama dan foto bersama para pemenang, diselimuti suasana senja yang lembut dan angin yang menenangkan. Di balik tawa dan tepuk tangan sore itu, terselip makna tentang persaudaraan, kebersamaan, dan cinta terhadap alam yang terus hidup di hati masyarakat Kubang Hitam.

Reporter: Amin G., Hendri G., N.F.