Walikota Bengkulu Masuk Tiga Terbaik Presentasi KPPD di Kemendagri
Jakarta, Jurnalisbengkulu.com – Walikota Bengkulu mendapat kehormatan menjadi salah satu dari tiga kepala daerah terbaik yang terpilih untuk mempresentasikan rencana aksi hasil studi Kursus Pemantapan Pimpinan Daerah (KPPD) di hadapan jajaran Kementerian Dalam Negeri. Presentasi yang digelar di Kemendagri tersebut merupakan rangkaian akhir dari program pendidikan Lemhanas dan studi internasional di Lee Kuan Yew School of Public Policy (LKYSPP) Singapura.
Dari total 25 kepala daerah yang mengikuti program KPPD, hanya tiga peserta yang terpilih sebagai terbaik berdasarkan karya ilmiah dan rangkaian uji kelayakan yang dilakukan oleh jajaran Direktur dan Dirjen Kemendagri. Walikota Bengkulu menjadi peserta presentasi pertama, menyampaikan gagasan strategis terkait digitalisasi layanan publik.
Dalam paparannya, Walikota Bengkulu memperkenalkan konsep integrasi layanan melalui satu pintu aplikasi, terinspirasi dari sistem SingPass di Singapura. Konsep tersebut dirancang untuk menyatukan seluruh layanan publik mulai dari pendidikan, kesehatan, pengaduan masyarakat hingga administrasi lainnya ke dalam satu aplikasi terpusat yang terkoneksi langsung ke server dan diteruskan ke masing-masing kepala dinas.
“Sudah saatnya kita fokus pada pelayanan publik berbasis digital. Aplikasi masing-masing OPD harus digabungkan dalam satu platform yang memuat semuanya,” tegas Walikota Bengkulu dalam presentasinya.
Wakil Menteri Dalam Negeri, Bima Arya, memberikan apresiasi atas gagasan tersebut. Menurutnya, inovasi yang ditawarkan Walikota Bengkulu memiliki nilai strategis dan relevan dengan arah pembangunan nasional.
“Saya salut jika Bengkulu bisa mewujudkan ini. Tantangannya memang banyak, tetapi idenya sangat brilian dan saya yakin bisa dicapai,” ujar Wamendagri.
Dukungan juga disampaikan oleh Gubernur Lemhanas, Prof. Ace Hasan Syadzily, yang menilai konsep integrasi layanan dalam satu aplikasi sebagai langkah maju untuk memperkuat efektivitas pelayanan publik di daerah.
“Idenya bagus dan sudah benar. Terlalu banyak aplikasi justru membuat pelayanan tidak maksimal,” kata Prof. Ace.
Sebelum mengikuti studi di Singapura, 25 kepala daerah menjalani pembekalan di Lemhanas, termasuk penguatan nilai ketahanan nasional dan pemahaman geopolitik. Di Singapura, peserta mengikuti pembelajaran di kelas dan studi lapangan, mempelajari berbagai aspek kemajuan negara tersebut, mulai dari tata kelola perumahan terintegrasi, keamanan berbasis teknologi, hingga sistem pendidikan dan pelayanan publik.
Walikota Bengkulu menegaskan bahwa banyak pembelajaran dari Singapura yang dapat diterapkan di Indonesia, termasuk peningkatan mutu pendidikan. Dirinya menyoroti rendahnya skor Indonesia dalam Programme for International Student Assessment (PISA) dan perlunya penguatan kemampuan bahasa internasional serta sains sejak SD.
Selain itu, ia menilai bahwa kemajuan Singapura juga didorong oleh budaya hidup tertib dan kepatuhan masyarakat terhadap aturan, hal yang menurutnya perlu menjadi perhatian bersama di daerah.
Program KPPD ini diharapkan dapat melahirkan pemimpin daerah yang adaptif, visioner, dan mampu membawa inovasi nyata bagi kemajuan daerah masing-masing.







