Bengkulu Tengah, jurnalisbengkulu.com- Gubernur Bengkulu meresmikan Pabrik Kopi PT.Citra Kopi Bengkulu di Desa Taba Pasmah, Kecamatan Talang Empat, Kabupaten Bengkulu Tengah, Kamis (13/12/201).
Pada peresmian tersebut Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah didampingi Bupati Bengkulu Tengah Ferry Ramli, Kapolda Bengkulu Brig. Choki Manurung, serta unsur-unsur Penting Provinsi Bengkulu.
Dikatakan Rohidin Mersyah, dengan adanya Pabrik Citra Kopi Bengkulu bisa menampung seluruh hasil panen kopi di Provinsi Bengkulu sekaligus meningkatkan perekonomian masyarakat.
“Dengan kapasitas 10 ton perjam pabrik ini bisa memproduksikan kopi dalam satu hari sebanyak 200 ton, sehingga kopi yang ada di Provinsi Bengkulu bisa ditampung di Pabrik Citra Kopi secara keseluruhan,” ujar Rohidin.
“Kopi adalah komunitas unggul masyarakat Bengkulu dan kopi Bengkulu sudah masuk standar nasional sehingga bisa menjadi Kebijakan strategis untuk perekonomian masyarakat Bengkulu menuju sejahtera,” lanjut Rohidin.
Gubernur menginginkan pintu ekspor utama di provinsi Bengkulu melalui jalur laut dari pelabuhan pulau Baai, sehingga, Kopi Bengkulu menjadi brending topik pemasaran yang memiliki nama bencoolen kopi atau kopi Bengkulu.
Kebijakan itu dipatenkan oleh Gubernur Bengkulu dan tanggung jawab sebagai pengelola kopi tersebut. “Kito proteksi CPO Bengkulu harus keluar dari pintu pelabuhan pulau Baai,” kata Rohidin Mersyah .
Selain itu, terang Rohidin, bukan kopi saja yang harus dikelola untuk dijadikan brending, tetapi juga termasuk ekspor ikan dan itu sudah dipatenkan dan memiliki sertifikat dari kementerian perikanan pusat untuk melakukan ekpor ikan yang berkualitas dari hasil kelautan provinsi Bengkulu.
“Dengan adanya semua ini kita berharap bisa meningkatkan perekonomian masyarakat Bengkulu, sehingga bisa menjamin kehidupan masyarakat kedepannya,” terang Gubernur yang baru saja dilantik tersebut.
Dilain sisi, Bebby Hussy, Direktur Utama PT.Citra Kopi Bengkulu mengatakan, kehadiran pabrik kopi tersebut dapat membangun perekonomian masyarakat Bengkulu agar lebih dikenal pada tingkat nasional maupun di tingkat internasional.
“Saya minta kawasan hutan menjadi kawasan perkebunan sosial untuk masyarakat, sehingga bisa meningkatkan perekonomian para petani kopi ke depannya,” harap Bebby Hussy. (dek)