Bengkulu, jurnalisbengkulu.com – PT. Pelabuhan Indonesia (Persero) Regional 2 Bengkulu memfokuskan pengembangan Kawasan Industri (KI) di pelabuhan Pulau Baai sebagai program jangka pendek dan jangka panjang.
Hal itu disampaikan Deputi General Manager Komersial Pelindo Regional 2 Bengkulu, Cecep Taswandi dalam sebuah acara Media Gathering dengan tema “Recharge Synergy and Collaboration” pada Rabu malam (14/12).
“Pengembangan KI di pelabuhan Pulau Baai merupakan program jangka panjang kita. Targetnya adalah menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) adapun total luas kawasan yang ditargetkan mencapai 410 Hektar, sesuai dengan usulan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Provinsi Bengkulu,” ungkap Cecep.
Ditambahkan Cecep menekankan bahwa pengembangan ini merupakan langkah untuk mendukung pertumbuhan ekonomi Provinsi Bengkulu. Dengan memanfaatkan aset pelabuhan, proyek ini diharapkan memberikan nilai tambah signifikan melalui peningkatan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja.
“Pengembangan akan dilakukan secara bertahap, dimulai dengan kawasan minimum untuk mengoptimalkan biaya pengembangan. Langkah awal menetapkan KI dengan luas 75 Ha, dan nantinya akan terus ditingkatkan menuju status KEK,” terangnya.
General Manager PT. Pelindo Regional 2 Bengkulu, S. Joko, menambahkan bahwa sinergitas dan kolaborasi antara berbagai pihak, termasuk media, mitra bisnis Pelindo, KSOP Bengkulu, dan undangan lainnya, sangat penting dalam mewujudkan Pulau Baai sebagai pelabuhan kelas internasional.
“Wujudkan Pulau Baai sebagai pelabuhan kelas internasional membutuhkan peran aktif dari berbagai pihak, dan kami percaya kerjasama yang baik akan membawa keberhasilan bersama,” kata Joko, menyimpulkan semangat kolaboratif dalam acara Media Gathering tersebut.
Untuk diketahui masyarakat program tanggung jawab sosial & lingkungan (TJSL) periode s/d Desember 2023 PT. Pelabuhan Indonesia (Persero) Regional 2 Bengkulu telah melaksanakan 8 Program dengan dana Rp.490.603.588;.
Disisi lain Gubernur Rohidin Mersyah m mengungkapkan 3 keunggulan yang dimiliki oleh Pelabuhan Pulau Baai. Pertama adanya pembangkit listrik dengan daya listrik sangat cukup bahkan over supply yang berada di kawasan Pulau Baai. “Tentunya listrik menjadi kebutuhan utama untuk suatu industri,” ungkapnya.
Kedua, Pulau Baai sendiri memiliki kawasan yang cukup luas dalam satu kawasan yang terintegrasi dengan pelabuhan. Ketiga, adalah dari infrastruktur trasnportasi yang saling terhubung dengan kawasan Pulau Baai. Di mana dari bandara Fatmawati hanya berjarak 15 menit dan dari pusat kota berkisar 20 menit dengan didukung jalan poros nasional serta Tol Bengkulu – Lubuk Linggau.
“Saya yakin betul, ketika semua ini dikelola dengan narasi yang sama untuk meyakinkan para pihak dengan keunggulan – keunggulan kawasan investasi ini, saya yakin ekonomi Bengkulu akan bergerak dengan baik,” terang Gubernur Rohidin.
Sebagai informasi rencana induk Pelabuhan Pulau Baai pada tahun 2016 sampai dengan 2035 akan ditingkatkan dan ditambahkan fasilitas: peningkatan dan pengembangan dermaga, peningkatan kapasitas lapangan dan penumpukan serta gudang, pembuatan pagar kawasan, pengembangan area power plant ha,PLTB, dan pendukung terminal, Pengembangan areal penggembalaan ternak dan hangar, Pembuatan docking kapal, Peningkatan areal depo Pertamina, semen padang, dan Kantor BUP, Penyediaan kawasan industri yang akan dikerjasamakan, Pembuatan Reception Facilities, Pembangunan jalan, jembatan, dan kereta api, Penyedotan pasir dan penyediaan areal disposal, serta pemeliharaan area sand trap, Penyediaan Ruang Terbuka Hijau (buffer zone), Pembangunan fasilitas penahan abrasi, Relokasi PPI Pulau Baai, Pengerukan alur dan kolam pelabuhan, Penyediaan buffer alur pelayaran, dan Penambahan Sarana Bantu Navigasi Pelabuhan (SBNP). (Saprian Utama)