Jalan Nasional Di Seluma Banyak Berlubang, Kendaraan Rentan Kecelakaan

Seluma, jurnalisbengkulu.com – Ruas jalan Nasional di Kembang Seri – Betungan – Tais banyak berlubang, ini sangat membahayakan keselamatan masyarakat pengguna jalan, terbukti sudah berapa kali terjadi kecelakaan akibat menghindari lubang yang ada di jalan tersebut.

Sekretaris Aliansi Media dan LSM Seluma Alap, Atuar Nurhadi atau yang akrap di panggil Putra Maras, merasa heran dengan pekerjaan yang dilaksanakan Kementrian PUPR Pelaksana jalan Nasional wilayah II khususnya ruas jalan Kembang Seri – Betungan – Tais.

“Menurut pengamatan kami, sejak tahun 2019 dana APBN yang di alokasikan cukup besar, namun kondisi jalan hanya beberapa bulan saja sudah rusak,” ujarnya.

Sementara dirinya menyebutkan besaran dana yang dimaksud :

  1. Pada Tahun Anggaran 2019 dialokasikan dana sebesar
    Rp 38.693.227.000,00 dengan paket kegiatan Preservasi Jalan Kembang Seri – Betungan – Tais;
  2. Pada Tahun Anggaran 2020 dialokasikan dana sebesar
    Rp 34.713.665.000,00 dengan paket kegiatan Preservasi Jalan Kembang Seri – Betungan – Tais;
  3. Pada Tahun Anggaran 2020, ada juga kegiatan Pemeliharaan Rutin pada lokasi yang sama;
  4. Pada Tahun Anggaran 2021 dialokasikan kembali dana sebesar
    Rp 15.039.732.493,67 dengan paket kegiatan Pelebaran Jalan menambah Lajur Bengkulu Outer Ring Road (Air Sebakul – Betungan);
  5. Pada Tahun Anggaran 2021 terdapat pekerjaan Pemeliharaan Rutin pada lokasi yang sama namun hasilnya begitu – begitu saja dan lebih ironisnya Galian untuk Patchingan dibiarkan begitu saja tanpa menggunakan rambu – rambu atau police line sehingga sangat membahayakan pengguna jalan yang melintas pada ruas jalan tersebut

Hal senada, juga diungkapkan beberapa orang masyarakat yang enggan disebutkan namanya, “Kami juga merasa heran mengapa jalan Nasional ini terlalu cepat rusak? Apakah pengerjaannya memang dikerjakan asal – asalan atau tidak sesuai standar materialnya atau beban kendaraan yang melintas d jalan ini terlalu berat,” pungkasnya.

Sementara itu, menurut Atuar Nurhadi atau yang akrab di sapa Putra Maras, Galian untuk Patchingan mungkin terlalu dangkal, sehingga, menyebabkan kerusakan pada ruas jalan tersebut belum pada waktunya dan meminta kepada Pelaksana Jalan Nasional Wilayah II Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahaan Rakyat Provinsi Bengkulu untuk lebih cermat mengawasi pekerjaan yang dilaksanakan oleh pihak Kontraktor Pelaksana ataupun yang sistem swakelola dengan harapan pembangunan itu bisa dinikmati oleh masyarakat dengan baik dan tidak menjadi produk hukum.(Edi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *