Jaring Aspirasi, Sefty Yuslina Soroti Pendidikan

Bengkulu, jurnalisbengkulu.com – Anggota Komisi IV DPRD Provinsi Bengkulu dari Fraksi PKS , Sefty Yuslina, dimasa Reses melaksanakan giat bersama tokoh masyarakat dan pelaku usaha UMKM se-kota Bengkulu di Padang harapan, Kota Bengkulu.

“Dialog yang kami lakukan tentu saja banyak hal bermanfaat dan kami selaku anggota DPRD Provinsi Bengkulu banyak belajar dan mendengar aspirasi masyarakat dengan seksama. Hal yang mencuat menjadi bahan diskusi antara lain infrastruktur, pelayanan kesehatan, pendidikan, ekonomi, pertanian, lingkungan dan kelestarian alam, keamanan ketertiban, Sosial dan Kesejahteraan, serta Inovasi dan Teknologi,” tutur Sefty.

Politisi PKS ini juga mengajak agar penguatan partisipasi masyarakat dalam setiap tahapan pembuatan dan pengambilan kebijakan serta pelaksanaan program harus diperkuat.

” Perlu ada ruang terbuka untuk masyarakat menyampaikan aspirasi dan ide-ide konstruktif. Dan seharusnya jalur legislatif, menurutnya dengan moment temu ramah inilah penyampaian aspirasi dapat dilakukan,” ungkapnya.

Sefty juga menyoroti terkait fasilitas pendidikan yang disediakan pemerintah masih kurang, kualitas guru, dan sarana pembelajaran yang merupakan bagian dari penguatan peningkatkan kualitas pendidikan di Kota Bengkulu atau Provinsi Bengkulu pada umumnya masih belum cukup untuk mengikuti program pemerintah wajib belajar 9 tahun.

“saya berharap baik itu dari Pemerintah pusat maupun daerah ditambah dengan partisipasi swasta yaitu melalui CSR nya, menjadi pemeran penting dalam meningkatkan akses dan mutu pendidikan bagi seluruh masyarakat, contohnya di Kelurahan Padang Serai dimana Masyarakat saat ini mengalami emergency kebutuhan sekolah dasar (SD), dimana untuk satu lokal saja berisi 50 siswa sehingga tidak lagi kondusif dalam belajar,” ujar Sefty.

Selain itu , Anggota Komisi IV DPRD Provinsi Bengkulu ini menyoroti tentang viralnya pemberitaan ada oknum orang tua siswa yang mencederai guru dan ada juga oknum guru dan siswa melakukan perundungan kepada siswa yang membuat siswa itu tidak berani lagi bersekolah.

“Saya cukup perihatin dengan berita baru-baru ini tentang pendidikan di Provinsi Bengkulu ini,” tutup Sefty.

Reporter : Saprian Utama SH

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *