Literasi Digital Dalam Proses Pembelajaran Daring

Apa itu Literasi Digital ?

Menurut UNESCO Literasi Digital merupakan kemampuan seseorang dalam menggunakan teknologi dan informasi untuk menemukan, mengevaluasi, memanfaatkan, membuat dan mengomunikasikan konten atau informasi, dengan kecakapan kognitif,etika,sosial emosional, dan aspek teknis teknologi.

Hampir 2 tahun dunia dihantui dengan adanya pandemi covid 19. Adapun kebijakan pemerintah dalam menangani pendemi tersebut yaitu melakukan social Distancing sehingga ruang gerak masyarakat yang semakin sempit. Terdapat istilah seperti Work From Home ( WFH ) bagi para pegawai dan pekerja lainnya, serta pembelajaran jarak jauh atau Elearning untuk pelajar dan mahasiswa.

Sistem pembelajaran di masa pandemi COVID-19 banyak sekali mengalami perubahan seperti pembelajaran tatap muka atau luring dan sekarang menjadi daring yaitu pembelajaran menggunakan ruang virtual seperti zoom, google meet, dan lain sebagainya. Oleh karena itu literasi digital perlu diterapkan kepada pelajar, mahasiswa maupun masyarakat agar berpikir kritis untuk menempatkan seseorang sebagai konsumen informasi yang lebih aktif. Misalnya mampu menilai konten digital apakah tepercaya atau tidak.

Adapun hambatan yang terjadi saat pembelajaran daring yaitu kendala jaringan yang tidak dapat dihindari, tidak semua tempat yang bisa mengakses internet dengan baik ditambah ekonomi yang sulit untuk membeli kuota, sehingga sekarang pemerintah sudah memberikan bantuan kuota internet untuk digunakan dalam pembelajaran daring.

Menurut ICT watch kerangka digital dibagi menjadi 3 yaitu :

  1. Proteksi ( SafeGuard )

Tentang penuhnya kesadaran dan pemahaman terkait dengan keselamatan dan kenyamanan pengguna internet diantaranya

  • Perlindungan data pribadi ( personal Data protection )
  • Keamanan daring ( online safety and security )
  • Privasi individu ( Individual Privacy )
  • Hak ( Rights )
  • Kritik sosial dimedia sosial
  • Advokasi melalui karya multimedia
  • Petisi online
  • Pemberdayaan ( Empowerment )
  • Citizen journalism
  • Start up
  • Entrepreneurship

Penulis :

Nama : Adetia Juniarti

Prodi : Ilmu Komunikasi

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Bengkulu

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *