Bengkulu, jurnalisbengkulu.com – Sabtu (8/3/2025), Usin Abdisyah Putra Sembiring SH meninjau lahan sawah uji coba penggunaan Pupuk Organik Cair (POC) dari Air Lindi di Persawahan Rawa Makmur Permai Kota Bengkulu.
Sambil meninjau, Usin Sembiring berdialog dengan petani pelopor padi organik dampingan fasilitator, Petrus dan Ibu Yulia Suparti. Dari mulai irigasi, keberadaan PPL, Pupuk Urea subsidi yang mahal, petani terdaftar tetapi sudah tidak lagi digunakan karena menciptakan kerusakan lingkungan dan ketergantungan ekonomi, hingga harga gabah dan beras hasil petani organik.
Dari dialog ini sudah saatnya penurunan penggunaan pupuk, pestisida dan herbisida kimia dengan begitu menekan biaya produksi petani. Uji coba solusi dari lepas ketergantungan kimia dan menekan biaya produksi petani padi tersebut tanpa mengurangi hasil.
“Kami berikan solusi penggunaan Pupuk Organik Cair, Herbisida organik, pestisida organik produk dari kombinasi air lindi dan Eco Enzym tanpa biaya namun menghasilkan padi lebih unggul, lebih bernas dan tanpa bahan kimia,” terang Usin Sembiring.
Dengan begitu, lanjut Usim, cita-cita ketahanan pangan dan peningkatan ekonomi serta menjaga lingkungan bisa berangkat dari pengelolaan sampah organik untuk pertanian.
“Hasilnya, alhamdulillah, kita akan terus melakukan uji coba dan menyebarkan kebaikan-kebaikan ini pada petani dan masyarakat kita. Inilah yang saya istilahkan “From Waste to Raw Material” dari sampah menjadi bahan untuk yang berguna,” ucap Usin dengan bangga.
Sementara itu, salah satu petani mengatakan bahwa panen raya padi Organik mendapat hasil yang meningkat, biasanya dapat 1.800 Kg gabah per petak menjadi 2.300 Kg gabah per petak.
“Menyala petani ku, terima kasih bang Usin Sembiring, masyallah,” ucap petani tersebut.(M25)