Pasca Pembakaran Kapal Trawl, Nelayan Tradisional Libur Melaut

Bengkulu, JB – Pasca Kejadian pembakaran dan penangkap kapal pukat Trawl di perairan Bengkulu pada Rabu (14/04/2019), nelayan tradisional terpaksa meliburkan diri untuk pergi melaut karena takut ada serangan balik dari kapal Trawl lain yang ada di wilayah Pulau Baii.

Menurut Ujang Perdol, seorang nelayan tradisional Malabero mengatakan terpaksa libur dulu untuk melaut karena biasanya ada serangan balik dari kapal Trawl biasanya

“Terpakso libur dulu Kito melaut selama sepekan karena Kito pai melaut pas di tengah perairan pintu masuk pulau Baai tempat biasa mencari ikan,” ungkap Ujang Perdol sambil berbahasa Bengkulu sambil duduk di pohon tepi pantai Malabero.

Saat ditemui wartawan, dirinya mengaku, biasanya rombongan kapal nelayan pukat Trawl itu sering serang balik di tengah laut.

“Jika ada penangkapan dan pembakaran kapal Trawl tersebut kelak diserang balik,” kata Ujang Perdol sambil mengarut kepalanya.

Lanjut Ujang Perdol, padahal, cauca laut baru mau bagus di tambah pula masalah penangkapan dan pembakaran kapal Trawl jadi susah untuk melaut.

“Jika peristiwa ini tidak ada kejelasan atau menjelaskan proses hukumnya maka bisa bisa libur melaut ini bisa sepakan lebih untuk menghindari hal yang tidak di inginkan di tengah laut saat pasca kejadian ini,” tutup Ujang.(dedek)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *