Rejang Lebong, jurnalisbengkulu.com – Pembukaan jalan di Desa Kota Pagu menciptakan pro dan kontra setelah pemerintah desa menggelar seremoni penetapan titik nol pembangunan jalan. Ironisnya, jalan tersebut telah lama eksis dan secara aktif digunakan oleh warga setempat.
Kegiatan yang dilaksanakan beberapa hari lalu itu dinilai oleh sebagian masyarakat sebagai bentuk “curi start,” sebab proyek tersebut tampak dimulai dari awal, padahal sejatinya hanya melanjutkan atau memperbaiki infrastruktur jalan yang sudah lama digunakan.
“Jalan ini sudah beberapa tahun dipakai oleh masyarakat. Ini bukanlah pembangunan dari nol,” ungkap YS (25), salah satu warga, saat awak media berusaha melakukan konfirmasi di kediaman kepala desa untuk memperoleh berita yang seimbang. Namun, kepala desa tidak berada di rumah.
Menurut keterangan warga, Kades sedang di kebun Pak Karno untuk memanen kopi. Media juga mendatangi rumah Sekretaris Desa, namun yang bersangkutan juga tidak ditemukan di tempat.
“Kami tidak ingin terjadi kesalahpahaman di masyarakat. Jika ini semata-mata peningkatan kualitas jalan yang sudah ada, semestinya perlu dijelaskan secara terbuka agar tidak menimbulkan kesan manipulatif,” tegas salah satu warga.
Sementara itu, Kepala Desa Kota Pagu belum memberikan tanggapan resmi mengenai polemik yang tengah berkembang ini.
Masyarakat berharap agar setiap program pembangunan desa dilaksanakan dengan transparansi penuh dan disesuaikan dengan kebutuhan serta kondisi obyektif di lapangan.
Reporter: Hendri Gunawan / Amin Gondrong