Bupati Seluma, Teddy Rahman, SE., MM., saat besuk pasien di RSUD M. Yunus, Kamis malam (18/9/2025).
Seluma, Jurnalisbengkulu.com – Pemerintah Kabupaten Seluma menaruh perhatian serius terhadap kasus dua balita asal Seluma yang menderita cacingan ekstrem hingga harus dirawat di RSUD M. Yunus Bengkulu. Kasus ini dinilai menjadi peringatan penting terkait kondisi kesehatan lingkungan dan gizi masyarakat di desa-desa.
Bupati Seluma, Teddy Rahman, SE., MM., menyampaikan pihaknya bersama Kementerian Kesehatan dan tim medis akan melakukan langkah tracking di desa asal pasien. Upaya ini dilakukan untuk memastikan apakah ada balita lain yang mengalami kondisi serupa.
“Dari masukan Kemenkes dan dokter, kita harus melakukan survei menyeluruh di satu desa. Ada indikasi enam rumah dengan kondisi lingkungan tidak layak huni yang berpotensi memunculkan kasus serupa,” jelas Teddy saat ditemui di RSUD M. Yunus, Kamis malam (18/9/2025).
Selain pengobatan pasien, Bupati menegaskan pentingnya langkah pencegahan melalui perbaikan pola hidup bersih dan sehat, serta pemberian makanan bergizi bagi balita.
“Kita fokus mitigasi, bagaimana dusun tersebut dicek, balitanya diperiksa, dan diberi penanganan tepat agar kasus tidak berulang,” tambahnya.
Plt. Dirut RSUD M. Yunus, dr. Herry Permana, menuturkan dua balita yang kini dirawat masih dalam tahap observasi. Proses pengeluaran cacing dilakukan secara bertahap tanpa operasi, dengan dukungan asupan gizi yang memadai.
“Observasi akan berlangsung sekitar satu minggu. Selama proses itu, diharapkan setiap hari cacing keluar melalui BAB, sambil dipantau kondisi gizinya,” terang dr. Herry.
Kasus ini menegaskan bahwa perbaikan kesehatan lingkungan dan gizi keluarga menjadi kunci mencegah penyakit cacingan ekstrem. Pemkab Seluma berkomitmen melibatkan lintas sektor untuk mengatasi persoalan ini agar tidak meluas ke desa-desa lain. (M25)







