Penulis: M. Indra Fahroji
Mahasiswa S1 Jurnalistik Universitas Bengkulu
Indonesia merupakan negara yang memiliki 715 bahasa daerah dan menggunakan bahasa indonesia sebagai bahasa persatuan.sebagai bangsa yang baik kita harus menjujung tinggi bahasa indonesia sebagai bentuk nasionalisme. Dalam forum atau panggung resmi bahasa indonesia digunakan sebagai media pemersatu seperti disekolah, kampus, organisasi, khotbah keagamaaan, atau bahkan rapat rapat resmi.
Namun, masih banyak diantara kita masih menggunakan bahasa daerahnya dalam konteks umum tersebut. Hal itu dikarenakan sudah menjadi kebiasaan menggunakan bahasa daerah dalam kehidupan sehari hari. Tidak dapat dipungkiri hal tersebut bisa terjadi dilingkungan kita karena keadaan masyarakat yang heterogen (beragam) dan juga mereka sangat mencintai bahasa daerah daerah mereka.
Sebagai sebuah contoh ada sebuah rapat mahasiswa disuatu universitas dan didalam rapat tersebut terdiri dari bermacam macam anggotanya berasal dari daerah dan bahasa yang berbeda, dalam penyapaian isi rapat dan diskusi mahasiswa yang dominan dari area sekitar universitas sering menggunakan bahasa daerahnya sehingga komunikasi antar anggota rapat terkesan kurang efektif.
Dari peristiwa tersebut adalah bagian gambaran bagaimana keadaan seseorang ketika menjadi minoritas dalam suatu lingkungannya, dimana keadaan tersebut memaksa pribadi seseorang untuk mengikuti tentang apa yang didapatkan dilingkungannya untuk beradaptasi.
Demikian. mungkin tidak akan menjadi sebuah masalah jika kita mencintai bahasa daerah kita sendiri, justru sikap tersebut adalah sikap positif yang sangat baik namun perlu diketahui sikap tersebut perlu sedikit perombakan karena negara indonesia ada banyak ragam budayanya. disisi lain perlu dipahami juga untuk kita para pembaca untuk mengerti tempat waktu dan suasana jika berada diforum umum agar menggunakan bahasa indonesia yang baik agar tidak menimbulkan sikap chauvinisme diantara kita antar sesama bangsa indonesia.
