Ada ayat yang singkat menjelaskan tentang nasib masing-masing orang. Ar Ra’du 11
اِنَّ اللّٰهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتّٰى يُغَيِّرُوْا مَا بِاَنْفُسِهِمْۗ
Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri.
Orang yang selalu berpikiran buruk hasilnya selalu negatif dalam bidang apa saja. Sebab sebelum dikerjakan sudah dibalut pikiran negatif. Sebaliknya orang yang senantiasa berpikir positif hasilnya selalu baik. Meskipun dia bekerja pada seseorang lalu selesai pekerjaan upahnya tidak dibayar. Yang berpikir positif akan selalu positif dengan keyakinan tidak mungkin Allah zalim pada makhluk-Nya. Maka, ketika sedang susah, terpuruk atau sakit coba ubah cara berpikir insha Allah akan menjadi baik.
Perlu juga dipahami bahwa yang dapat mengubah nasib kita adalah kita sendiri. Orang baik dan berpikir positif walaupun rejeki belum tiba tetapi bencana sudah menjauhinya, tetapi orang jahat dan selalu berpikir negatif walaupun bencana belum tiba tetapi rejeki telah menjauhinya.
Siapapun kita, tentu dapat mencari kebijaksanaan-kebijaksanaan yang mungkin dapat ditemukan sendiri dalam menjalani hidup ini. Caranya, hayati dan jalankan prinsip atau kebijaksanaan yang telah diyakini dengan selalu berpikir positif. Ada seorang Filusufi pernah berkata: “Ubahlah cara berpikir anda, maka hidup anda juga akan berubah”
Pagar Dewa, 19072024
Salam Ujh