Bengkulu, jurnalisbengkulu.com – Komisi 4 Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Bengkulu melaksanakan Rapat Dengar Pendapat (RDP) dalam rangka Penyusunan Perda RAPBD Tahun 2025 di Ruang Rapat Komisi, Senin (11/11/2024).
Pada Rapat tersebut pendalaman program kerja Tahun 2025 pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi memberikan gambaran sangat jelas bahwa tingkat pengangguran di Provinsi Bengkulu sejumlah 34.000 jiwa dan penyumbang terbesar ada di Kota Bengkulu.
Angka Pengangguran Terbuka ini diketahui berasal dari lapangan pekerjaan tidak sesuai dengan ijazah yang seharusnya juga membutuhkan Skill, tingkat pemahaman pekerjaan hanya mengandalkan pegawai negeri (ASN), lowongan pekerjaan perkebunan ataupun pertambangan dianggap tidak sesuai dengan pola hidup penganggur (jauh keramaian, apa yang dilihat, tinggal di mana hingga jaminan hari tua dll).
Untungnya Disnakertrans setiap tahun membuka program Job Fair yang mempertemukan jenis-jenis pekerja dan perusahaan yang membutuhkan tenaga kerja.
“Saya berpesan, program prioritas yang penting adalah bagaimana Balai Latihan Kerja yang dibawah kementrian maupun dibawah pemda mampu melahirkan tidak hanya pekerja namun lapangan usaha baru,” ujar Usin Abdisyah Putra Sembiring SH selaku Ketua Komisi 4 DPRD Provinsi Bengkulu.
Untuk itu, lanjutnya, soft skill maupun tolkit dan pendampingan permodalan membuat usaha baru harus dikerjasamakan dengan Bank Daerah sebagai penyalur KUR permodalan, termasuk calon pekerja migran Indonesia dalam mempersiapkan modal melalui KUR untuk keberangkatan, pelatihan bisa difasilitasi Bank Bengkulu, sehingga Pendapatan Bank Bengkulu dari KUR Pekerja Migran bisa bertambah.
Karena menurut Usin, para pekerja migran yang akan mendapatkan biaya modal adalah mereka yang sudah pasti diterima dan bekerja diluar negeri seperti Jepang, korsel, malaysia, singapore, Thailand, Arab Saudi dan negara lainnya.
Selain itu, sebenarnya bisa disinergiskan para bupati mendorong dana desa untuk membiayai generasi muda desa yang potensial untuk dilatih di BLK dengan skill pekerja maupun lapangan usaha kerja.
“Kami akan mematangkan kembali program ini dengan melibatkan BLK, LPK, Perusahaan Pekerja Migran, Bank Bengkulu dan mitra kerjasama lainnya dalam waktu dekat ini. Banyak hal yang belum sempat dibahas dan akan kami agendakan kembali,” tutup Usin Abdisyah Putra Sembiring SH.(M4)