Bengkulu, JB– Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah menggelar Konferensi Pers, terkait Informasi Penanggulangan Bencana Provinsi Bengkulu di BPBD Provinsi Bengkulu, Minggu (28/04/2019).
Selain Gubernur Bengkulu, Dalam rangka jumpa Pers ini, di hadiri Sekda Provinsi Bengkulu, Dendrem Provinsi Bengkulu, berserta Kepala Dinas Komunikasi dan Kepala Dinas BPBD.
Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah mengimbau kepada Pemerintah Daerah, baik Kabupaten dan Kota. untuk berkontribusi menanggulangi Bencana Banjir dan Longsor.
Selain itu, Rohidin mengatakan untuk kesedian bahan pokok seperti beras, makanan, minuman dan selimut. serta tenda untuk para penggungsi sudah diberikan.
Lanjut, Rohidun juga membacakan laporan kejadian bencana alam banjir dan longsor tanggal 27 APRIL 2019. Maka dengan ini dapat dilaporkan data sementara hinga pukul 00.00 WIB sebagai berikut :
- Korban
:10 Orang meninggal dunia, 2 orang luka berat, 2 orang
luka ringan, 8 orang hilang - Jumlah Pengungsi
: 12.000 orang mengungsi, dan 13,000 jiwa terdampak
bencana. - Ternak Mati
: Sapi 106 ekor, kambing/domba 21 ekor, kerbau 4 ekor - Kerusaka rumah dan fasilitas : 184 Rumah Rusak, 4 unit Fasilitas Pendidikan, 40 titik insfrastruktur rusak/ terendam (jalan, jembatan
Oprit, Gorong-gorong), yang tersebar di 9 kabupaten/kota
9 lokasi sarana prasarana perikanan dan kelautan yang
tersebar di 5 Kab/Kota. - Kerugian Sementara
: 138 Miliar (masih terus dilakukan pendataan) - Lokasi titik pengungsian
Didirikan tenda pengungsi, dapur umum dan posko Kesehatan. LOKASI POSKO :Tanjung Agung, Korpri RT 14, Korpri 9, 10, 11, Jembatan Tj. Jaya, Sukamarindu, Kp. Kelawi, Sawah Lebar, Masjid Semarang, Karang Tinggi Benteng, Ds. Ketaping Kec. Manna, Rawa Makmur, Desa Genting, Kec. Bang Haji.
KETUA POSKO : Dinsos Provinsi Bengkulu, LANAL, BPBD Provinsi Bengkulu, ACT Dinsos Provinsi, BPBD Kota, Dinsos Kota, Dinsos Kota, Dokkes POLDA, POLDA, BPBD Bengkulu Selatan, Dinsos Provinsi dan Kota, Pemerintah Desa. - Dampak Setelah Bencana : Dampak bencana yang mungkin timbul setelah bencana adalah munculnya penyakit kulit dikarenakan minimny air bersih, gangguan ISPA, dan lain-lain. Sclain itu longsor dan banjir dapat berpotensi kembali terjadi jika curah hujan tinggi.
“Bencana alam kali ini merupakan Bencana yang sangat besar, mengakibatkan jalan terputus, longsor dan perumahan warga terendam banjir belum kerugian-kerugian lainnya. baik Kabupaten dan Kota, mari kita berkontriburi memberikan bantuan kepada yang menggalami musibah,” Tutup Rohidin (Eko rs)