Hari ini kita pantas cemas terhadap problematika LGBT ini, sebab banyak sekali korporasi global secara nyata turut mengkampanyekan mereka. Dalam posisi itu, kita mendesak ahli kesehatan, tokoh-tokoh agama, masyarakat serta istiadat buat bersatu padu melakukan langkah konkret dan mengambil rumusan yang sama dengan perspektif hukum, moral, norma, kepercayaan dan kesehatan serta keilmuan lain yang relevan buat menuntaskan problematika LGBT ini sebelum menyebabkan persoalan yang lebih besar.
LGBT (Lesbian, Gay, Bisexual, Transgender) semakin menjadi topik hangat pada seluruh dunia. Seiring dengan kemajuan teknologi dan pencerahan global, ada banyak perdebatan mengenai hak-hak LGBT dan bagaimana masyarakat bisa memberikan dukungan terhadap mereka. Meskipun beberapa negara sudah memperkenankan legalisasi perkawinan sesama jenis, tetapi masih banyak negara yang menolak mengakui hak-hak ini, bahkan sampai melakukan tindakan diskriminatif terhadap komunitas LGBT. Hal tadi terjadi karena masih ada stigma dan prasangka buruk yang melekat pada kelompok LGBT, yang kerap kali ditinjau menjadi sikap yang tidak normal.
Sedangkan buat Indonesia sendiri, perkawinan sejenis tidak akan mungkin dibenarkan sebab hal itu jelas bertentangan dengan Pasal 1 UU No. 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan sebagaimana berbunyi “Perkawinan ialah ikatan lahir batin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa “. LGBT pun melanggar Pancasila dan melanggar nilai-nilai keyakinan agama, walaupun hari ini, kelompok LGBT sudah memberikan eksistensinya di berbagai forum, bahkan telah mereka pertontonkan aktivitasnya dan sebagian sudah berani untuk terang-terangan.
Namun, pandangan ini harus segera diubah sebab LGBT merupakan sebuah identitas yang wajib dihormati serta diterima secara universal. Setiap individu memiliki hak buat memilih jalan hidupnya sendiri. Isu ini bukan hanya untuk hak-hak individu, namun juga perihal kebebasan berekspresi dan keberagaman dalam warga.
Jadi, menurut saya sebagai masyarakat yang maju dan modern, sudah pantasnya kita harus memberikan dukungan serta pengertian pada seluruh anggota komunitas, termasuk orang-orang yang tergolong dalam kelompok LGBT. Dengan menyampaikan dukungan, kita mampu membantu mereka merasa lebih diterima serta terhindar dari diskriminasi. Tak perlu merasa takut Jika mendukung atau memberi dukungan LGBT, selama itu tidak melanggar adat yang ada.
Tentunya, kita tidak bisa memaksakan pandangan kita pada orang lain, namun kita wajib berusaha menciptakan sikap toleransi dan saling menghargai. Setiap orang punya hak yang sama buat hidup dengan penuh cinta serta kebahagiaan, termasuk mereka yang tergolong dalam grup LGBT. Oleh sebab itu, yuk kita bersama-sama berjuang buat menghapus stigma dan prasangka buruk yang melekat di komunitas ini dan memberikan dukungan pada mereka.