Sombong dan bermaksiat adalah sumber dan jalan dosa serta peluang azab bagi siapapun pelakunya. Kedua-duanya dibenci oleh Allah dan dibenci oleh sesama. Hanya mungkin berbeda waktu Allah memberi hukuman atas orang yang sombong dan orang yang bermaksiat.
Pelaku maksiat tentu berdoa, akan tetapi dosa karena maksiat, hukumannya masih mungkin Allah tangguhkan kelak di akhirat.
Berbeda dengan orang-orang yang sombong. Ketahuilah, dosa akibat kesombongan, maka hukumannya dapat disegerakan oleh Allah. Artinya tidak sedikit orang-orang yang sombong Allah balas semasa dia hidup dan sebagai pelajaran bagi yang lainnya. Dalam Al Quran terdapat kisah yang menunjukkan bahwa sifat sombong dapat menyebabkan kehancuran. Kisah ini dijabarkan dalam Al-Quran melalui beberapa surat yang menceritakan Qarun. Seorang yang kaya raya, ia hidup pada masa Nabi Musa as.
اِنَّ قَارُوْنَ كَانَ مِنْ قَوْمِ مُوْسٰى فَبَغٰى عَلَيْهِمْ ۖوَاٰتَيْنٰهُ مِنَ الْكُنُوْزِ مَآ اِنَّ مَفَاتِحَهٗ لَتَنُوْۤاُ بِالْعُصْبَةِ اُولِى الْقُوَّةِ اِذْ قَالَ لَهٗ قَوْمُهٗ لَا تَفْرَحْ اِنَّ اللّٰهَ لَا يُحِبُّ الْفَرِحِيْنَ
“Sesungguhnya Qarun adalah termasuk kaum Musa, maka ia berlaku aniaya terhadap mereka, dan Kami telah menganugerahkan kepadanya perbendaharaan harta yang kunci-kuncinya sungguh berat dipikul oleh sejumlah orang yang kuat-kuat. Ingatlah ketika kaumnya berkata kepadanya: ‘Janganlah kamu terlalu bangga; Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang terlalu membanggakan diri,” (QS. Al-Qasas 76).
Pagar Dewa, 25092023
Salam Ujh