Jika ada teman menumpahkan segala beban dalam batinnya, yang demikian itu agar terasa sedikit ringan beban di hati. Kalau kita yang dipilihnya untuk bercerita itu tandanya dia sangat percaya dengan kita. Maka, jangan cerita kepada siapapun curhatan teman tersebut kepada siapapun.
Atau tanpa sengaja kita melihat perubahan pada seseorang teman dan kita ingin membantunya
cukup kita tutupi aibnya dimasa lalu.
Tahan lisan kita agar jangan sampai berkata. ‘Dulu dia itu begini dan begitu. Mengapa? Takutlah pada Allah, jangan sebar aib
seseorang yang ingin jadi baik. Fahamilah, siapa tau teman atau seseorang tersebut ingin berubah menjadi baik. Rasulullah melarang mengumbar aib orang lain. Sebagaimana sabdanya:
إِيَّاكُمْ وَالظَّنَّ فَإِنَّ الظَّنَّ أَكْذَبُ الْحَدِيثِ وَلَا تَجَسَّسُوا وَلَا تَحَسَّسُوا وَلَا تَبَاغَضُوا وَكُونُوا إِخْوَانًا “Jauhilah oleh kalian prasangka, sebab prasangka itu adalah ungkapan yang paling dusta. Dan janganlah kalian mencari-cari aib orang lain, jangan pula saling menebar kebencian dan jadilah kalian orang-orang yang bersaudara” (HR Al-Bukhari)
Pagar Dewa, 01102023
Salam Ujh