Seringkali diantara kita siapapun orangnya merasa setiap kegagalan merupakan nasibnya. Padahal, ketahuilah bahwa kegagalan atau kemalangan tersebut tidak seharusnya diratapi terus menerus tetapi dijadikan batu loncatan untuk mencapai kesuksesan atau menjadi pribadi yang lebih baik. Jadikan kemalangan sebagai motivasi dan kesempatan untuk semakin maju.
Mengapa demikian? Hidup ini terus berputar. Setelah hari ini masih ada hari esok. Hari ini kita jatuh terpuruk besok kita bangkit tegak dan sukses. Saat ini kita gagal tetapi kita bisa memetik pelajaran, kenangan dan hikmah yang luar biasa. Kemaren kita bermental kecil setelah gagal mental kita terlatih kuat dan pasti akan mampu bertahan.
Terpuruk, gagal, hacur dan entah apalagi bahasa yang disampaikan oleh otak negatif kita itu semua membuat kita jadi sentimentil. Kita masih punya sandaran yang Maha Kuat buat bertahan yakni Allah. Surat Hud 56
اِنِّيْ تَوَكَّلْتُ عَلَى اللّٰهِ رَبِّيْ وَرَبِّكُمْ ۗمَا مِنْ دَاۤبَّةٍ اِلَّا هُوَ اٰخِذٌۢ بِنَاصِيَتِهَا ۗاِنَّ رَبِّيْ عَلٰى صِرَاطٍ مُّسْتَقِيْمٍ
Sesungguhnya aku bertawakal kepada Allah Tuhanku dan Tuhanmu. Tidak satu pun makhluk bergerak yang bernyawa melainkan Dialah yang memegang ubun-ubunnya (menguasainya). Sungguh, Tuhanku di jalan yang lurus (adil).
Pagar Dewa, 19022024
Salam Ujh