Anggota Dewan Provinsi Bengkulu Tidak Setuju View Tower Dirobohkan, Edwar Samsi Usulkan agar di Renovasi

Bengkulu, jurnalisbengkulu.Com- Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Bengkulu, Edwar Samsi, menyatakan ketidaksetujuannya terhadap rencana PUPR Provinsi Bengkulu yang akan melakukan penghancuran view tower atau dirobohkan.

Menurutnya, DPRD hanya mengusulkan agar view tower tersebut direhabilitasi atau diperbaiki.
“DPRD Provinsi Bengkulu tidak setuju dengan rencana penghancuran view tower. Kami menyarankan untuk direhabilitasi atau diperbaiki,” ujar Edwar Samsi.

Lebih lanjut, Edwar Samsi menyarankan agar dana untuk perbaikan view tower dapat diperoleh melalui Corporate Social Responsibility (CSR) dari beberapa perusahaan, termasuk Bank Bengkulu dan perusahaan lainnya. Hal ini diharapkan dapat meringankan beban APBD Provinsi Bengkulu.
“DPRD Provinsi Bengkulu menyarankan agar dana perbaikan view tower dapat dialokasikan melalui CSR dari beberapa perusahaan, seperti Bank Bengkulu dan lainnya. Hal ini untuk menghindari beban APBD,” tambahnya.

Dengan demikian, langkah ini diharapkan dapat memastikan bahwa view tower tetap dapat dinikmati oleh masyarakat sambil memperhatikan efisiensi penggunaan dana publik.

Namun sebelumnya Kepala Dinas Pekerjaan umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Bengkulu, Tejo Suroso, ST, M.Si mengatakan, bangunan view tower berpotensi untuk dibongkar dan dirobohkan tahun 2025 mendatang.
”Tahun depan ya,” kata Tejo.

Tejo memaparkan, bangunan View Tower di kawasan lapangan Merdeka Kota Bengkulu dari segi Amdal (analisis dampak lingkungan) yang dilakukan sebelumnya sudah layak untuk di bongkar.
Namun tetap, pihaknya akan meminta masukkan dari pihak terkait lainnya untuk tidak lanjut bangunan view tower tersebut.

”Kelihatannya akan dirobohkan karena di Amdal pertama kan sudah layak dirobohkan. Tinggal kita sistemnya seperti apa, coba kita nanti minta perencanaan dan rencanakan actionnya seperti apa, tetap kita minta masukan dari berbagai unsur masyarakat, tokoh ada seperti apa. Kalau masukkan yang banyak kami terima sih bahwa view tower itu supaya dijadikan seperti dulu, lapangan terbuka dan bisa untuk pesta rakyat, kumpul-kumpul masyarakat Sabtu-Minggu, serta tempat olahraga,” paparnya.

untuk mengeksekusi bangunan View Tower Lapangan Merdeka Bengkulu, Tejo menyebut pihaknya tetap menunggu perencanaan, terutama untuk penganggaran yang diperlukan di tahun ini.
”Kita tetap menunggu perencanaan biaya kebutuhan, untuk pembongkaran seperti apa nanti kita menunggu dan coba diusulkan di APBDP tahun ini,” sampai Tejo.

Sementara itu, dikonfirmasi terkait anggaran yang dibutuhkan untuk pembongkaran bangunan View Tower, Tejo menyebut sekitar Rp 10 miliar.
Anggaran tersebut sesuai dengan perkiraan anggaran sebelumnya.

”Untuk kebutuhan anggaran estimasinya untuk pembongkaran kalau awal dulu 10 (miliar rupiah), tapi nggak tahu kondisi sekarang. Itu estimasi awalnya, tinggal kita menunggu hasil perencanaannya seperti apa di APBDP,” ujar Tejo.
Untuk diketahui, rencana pembongkaran view tower ini sendiri sudah ada sejak beberapa tahun terakhir.
Bahkan sebelumnya sudah ada 7 kajian dari konsultan independen dan pihak PUPR untuk pembongkaran bangunan pemantau tsunami tersebut, baik melalui analisa aturan penerbangan, analisa situs dan cagar budaya, analisa hasil FGD dengan pemuka adat dan BMA Provinsi Bengkulu, analisa konstruksi dan sipil, analisa sosial kultural, analisa keamanan serta analisis kawasan perkotaan.

Dari analisa yang dilakukan, bangunan dinyatakan membahayakan dan harus dilakukan pembongkaran dan dilanjutkan dengan penataan ulang Lapangan Merdeka yang lebih baik sekaligus representatif bagi masyarakat Bengkulu. Namun hingga saat ini pembongkaran belum juga dilakukan.(adv)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *