Antara Media Massa dan Wisata, Wisata Kawasan Kota Tuo Bengkulu

Opini, jurnalisbengkulu.com – Di tahun 2022 ini, perkembangan teknologi informasi membawa sebuah perubahan dalam masyarakat. Media sosial saat ini memberikan pengaruh besar terhadap lingkungan hidup masyarakat, hampir semua kalangan saat ini memiliki media sosial baik dari kalangan anak-anak, remaja bahkan lansia.

Laporan terbaru dari agensi marketing We Are Social dan platform manajemen media sosial Hootsuite mengungkap bahwa lebih dari separuh penduduk di Indonesia telah “melek” alias aktif menggunakan media sosial pada Januari 2021. Karena banyaknya masyarakat yang sudah memiliki media sosial, maka penyebaran informasi juga semakin mudah untuk didapat. Mudahnya akses informasi ini rupanya juga dapat mempengaruhi sektor wisata, misalnya disalah satu kawasan wisata yang berada di Kota Bengkulu yaitu Kawasan Kota Tuo Pasar Bengkulu.

Bagi masyarakat Kota Bengkulu, siapa sih yang tidak kenal dengan wisata “Kota Tuo” ? Bukan hanya masyarakat asli Kota Bengkulu, bahkan kalangan masyarakat di luar Kota Bengkulu pun sudah akrab dengan wisata yang satu ini. Wisata Kota Tuo terletak di Kelurahan Pasar Bengkulu, Kecamatan Sungai Serut, Kota Bengkulu, merupakan tempat wisata yang bisa dikatakan masih cukup muda karena baru diresmikan pada Oktober 2021 lalu oleh Walikota Bengkulu, Helmi Hasan.

Peresmian dengan iringan dol dan tarian khas Bengkulu menandai lokasi ini dibuka untuk masyarakat umum. Konsepnya sederhana, melalui Program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku), Pemerintah Kota Bengkulu berencana membangun ruang terbuka hijau berupa taman yang berfungsi sekaligus sebagai penahan banjir. Meskipun terbilang masih baru, Kota Tuo sudah cukup populer di kalangan masyarakat bahkan para wisatawan di Kota Bengkulu. Luar biasa bukan ?. Selain menjadi tempat berlibur, Kota Tuo kerap kali dijadikan sebagai tempat rekreasi.

Kawasan Kota Tuo di Kota Bengkulu

Dibangun sebagai fasilitas penahan abrasi sungai dengan tulisan Kawasan Kota Tuo menjadi daya tarik baru bagi masyarakat berbagai kalangan. Salah satu pengunjung, Detri mengatakan saat pertama kali melihat informasi lokasi wisata baru tersebut di medsos, ia langsung tertarik karena menurutnya bagus.

Kawasan Kota Tuo Pasar Bengkulu awalnya merupakan sebuah kawasan kumuh yang kemudian disulap sehingga menjadi tempat yang cocok sebagai area bermain bagi anak-anak dan keluarga, juga tempat yang bagus untuk bersantai menikmati hari dan berekreasi bersama keluarga juga bisa dijadikan sebagai tempat untuk berolahraga.

Berdasarkan informasi yang didapat, ternyata pemerintah peduli terhadap wisata Kota Tuo, wujud kepedulian pemerintah adalah dengan menyiapkan tahapan-tahapan yang salah satunya adalah memperkenalkan sejarah Kota Tuo, Benteng York yang menjadi primadona wisata ini.

Pemerintah bermaksud memperkenalkan Benteng York yang merupakan bukti perjuangan masyarakat Kota Bengkulu dalam menghadapi Kolonial Inggris serta mempertahankan kearifan lokalnya. Terlihat penampilan Kota Tuo yang tetap mempertahankan gaya Kota Bengkulu dengan nama “Kota Tuo”, hal ini menunjukkan ciri khas Bahasa Bengkulu tersendiri dan berbeda jika dibandingkan dengan Kota Tua Jakarta.

Kawasan Wisata Kota Tuo ini juga menyediakan area khusus untuk berjualan sehingga para pengunjung dapat dengan nyaman menikmati tempat wisata ini dan pengunjung juga dapat menikmati berbagai makanan serta minuman yang ditawarkan oleh para pedagang di sekitaran area Kawasan Wisata Kota Tuo.

Rupanya, media sosial juga turut andil dalam perkembangan tempat wisata ini, salah satu pedagang yang berjualan di sekitar area wisata mengakui bahwa penjualan semakin meningkat karena banyak pengunjung yang memposting jualannya di sosial media sehingga hal ini juga memancing minat pembeli untuk turut mencoba jualannya.

Media sosial sangat berperan dalam pengembangan wisata Kota Tuo. Pernyataan tersebut dibuktikan melalui informasi yang digali dari beberapa narasumber di kawasan wisata ini. Beberapa pengunjung di antaranya adalah Bapak Agus Tehariandi. Ketika pertanyaan bagaimana pendapat beliau perihal media sosial terhadap pengembangan wisata Kota Tuo, beliau mengaku turut merasakan peran dan manfaat media sosial melalui postingan kawan-kawan yang berarti secara tidak langsung mereka menggunakannya beserta media digital lainnya sebagai tempat berbagi akses di era modern ini.

Tidak hanya itu, informasi terkait peran media sosial terhadap wisata Kota Tuo juga berhasil direkam dari pengunjung yang lain yakni Ibu Andesta, pengunjung dari Talang Paung, Bengkulu Tengah. Beliau beranggapan bahwa, sosial media sangat berpengaruh apalagi di zaman yang serba online saat ini, sosial media sangat berperan dalam mempromosikan objek wisata maupun ranah usaha.

Media sosial telah menjadi kebutuhan utama bagi rata-rata masyarakat Indonesia, hal inilah yang menyebabkan banyak sekali informasi yang beredar misalnya terkait kawasan wisata, perkembangan tempat wisata juga dipengaruhi oleh media sosial, hal ini juga disebut sebagai lahan promosi dari semakin banyak yang menginformasikan maka akan semakin banyak pengunjung sehingga suatu lokasi wisata menjadi lebih berkembang lagi.

Penulis : Hadistya Annisa (D1C021002) Mahasiswa S1 Jurnalistik Universitas Bengkulu.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *