Kaur  

Atasi Stunting, UPT Puskesmas Muara Nasal Dukung GERMAS

Kaur, jurnalisbengkulu.com – Dinas Kesehatan Kabupaten Kaur melalui UPT Puskesmas Muara Nasal terus berupaya menekan angka stunting, khususnya di wilayah tersebut.

Hal ini dilakukan mengingat Kabupaten Kaur termasuk zona merah lokus stunting berdasarkan data  Riskesdes Kementerian Kesehatan tahun 2013.
Tidak hanya itu, UPT Puskesmas muara Nasal juga mendukung  Gerakan Masyarakat Sehat (GERMAS) melalui program GURITAKU demi mewujudkan Kaur sehat 2030 bebas Stunting dan untuk wilayah UPT Puskesmas Muara Nasal ada dua desa yang termasuk kategori desa lokus stunting.

Kepala Puskesmas Muara Nasal Debhora  D Tarigan, Skm. Mengatakan pihaknya terus berupaya menekan masalah Stunting di wilayah yang dia pimpin dengan memberikan sejumlah asupan Gizi pada balita dan ibu hamil dalam kegiatan rutin posyandu.

“Berdasarkan hasil riskesdas 2013 Kecamatan Nasal ditetapkan dua desa lokus stunting  diantaranya,  Desa Tanjung Betuah dan  Desa Air Batang.
kegiatan yang kita lakukan untuk menekan dan mencegah stunting dengan memberikan sejumlah asupan Gizi danpemberian tablet tambah darah bagi remaja putri dan ibu hamil,  penyuluhan kespro dan 1000 HPK bagi catin di KUA, melaksanakan kelas  ibu hamil, pemberian PMT bagi ibu hamil KEK,  memberikan penyuluhan kesehatan, pemberian obat cacing,  promosi GERMAS,  melaksanakan pemicuan untuk stop buang air besar sembarngan menuju desa ODF dan kegitan2 lain yg sifatnya promotif dan preventif dengan tujuan menekan dan mencegah stunting. Hal ini selaras dengan program Kabupaten Kaur yaitu aksi GURITAKU menuju kaur bebas stunting 2030,” tuturnya saat di hubungi via WhatsApp, Senin (02/09/2019).

Selain itu, program kesehatan lainnya, UPT Puskesmas Muara Nasal bekerjasama dalam lintas sektor se Kecamatan Nasal, seperti program STBM yang berkaitan dengan Stunting juga mereka lakukan. Dalam waktu dekat UPT Puskesmas Muara Nasal akan mendeklarasikan Desa Tanjung Betuah sebagai Desa ODF.

“Dalam program kesehatan lainnya  yang bersentuhan dengan Stunting juga kita dukung seperti halnya kegiatan STBM. Diantaranya, pemicuan yang tujuannya mengubah prilaku masyarakat sudah kita lakukan. Untuk Desa Tanjung Betuah bulan September ini direncanakan deklarasi desa ODF (100 persen masyarakatnya memiliki jamban sehat) rapat lintas sektor juga kita laksanakan untuk membahas masalah stunting ini dan 17 desa yg ada di Nasal sudah menganggarkan dana desanya untuk kesehatan,” demikian ucapnya. [SUMANTRI]