Lebong, jurnalisbengkulu.com – Screenshot percakapan WhatsApp antara murid dan oknum guru di salah satu Sekolah Menengah Atas (SMA) Lebong yang mengaku disuruh membayar uang Rp 150 Ribu mendapat perhatian dari beberapa pelajar SMA Lebong.
Menurut mereka (pelajar.red), uang perpisahan itu bukanlah dipaksa, melainkan kesepakatan antara pihak sekolah dan murid. Pernyataan para pelajar tersebut disampaikan pada kolom komentar halaman Facebook jurnalisbengkulu.com.
Salah satu akun atas nama Shin*** yang mengaku Murid SMA Lebong pada komentarnya mengatakan bahwa uang perpisahan yang digelar pihak sekolah itu bukanlah paksaan melainkan kesepakatan antara pihak sekolah dan murid.
“Saya selaku siswa SMA Lebong, kami sebagai siswa di SMA Lebong tidak pernah dipaksakan untuk ikut perpisahan apalagi dipaksa membayar uang perpisahan. Mengadakan perpisahan itu kemauan kami sendiri dan sudah dirapatkan sebelumnya oleh guru bersama orang tua atau wali murid, tidak ada sedikitpun paksaan dari guru untuk kami harus ikut dan membayar uang perpisahannya.
Terima kasih, sehat selalu untuk orang yang terlibat yang tidak kami ketahui siapa anda,” tulisnya.
Untuk diketahui, pembelaan sejumlah pelajar kepada salah satu oknum guru di Lebong tersebut terjadi setelah viral pemberitaan di media ini dengan judul “Viral, Salah Satu Murid SMA Di Lebong Diduga Dipaksa Oknum Guru Bayar Uang Perpisahan Rp 150 Ribu“.
Sementara sampai berita ini ditayangkan pihak sekolah belum dapat dikonfirmasi atas kejadian tersebut.(m4)