Dinkes Gelar Pertemuan Lintas Sektoral, Bahas Penanggulangan TBC dan Stunting

Bengkulu, jurnalisbengkulu.com – Upaya menekan angka kasus stunting dan Tuberkulosis (TBC) terus mendapat perhatian serius pemerintah Provinsi Bengkulu. lewat Dinas kesehatan Provinsi Bengkulu dan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat ( GERMAS) dilaksanakan Pertemuan, Pembinaan, Pengawasan, dan Pengendalian Program Proritas Penanggulangan TBC dan Stunting Tingkat Provinsi Bengkulu.

Kegiatan tersebut dilaksanakan di Ballroom Hotel Gerage Anggut Provinsi Bengkulu , Rabu (26/07/23) yang dibuka langsung oleh Gubernur Bengkulu di wakili Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Provinsi Bengkulu Drs. Khairil Anwar, M.Si. Sedangkan untuk tema acara tersebut “Keluarga Sehat Masyarakat Kuat Bengkulu Hebat” adapun seruan acara tersebut #cegah stunting, itu penting#, #Temukan TBC, Obati Sampai Sembuh#.

Turut hadir dalam acara tersebut Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Provinsi Bengkulu Drs. Khairil Anwar, M.Si, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu H. Herwan Antoni, SKM., M.Kes., M.Si, Kepala OPD di lingkup Pemprov Bengkulu, Kepala Kantor Perwakilan BKKBN Pemprov Bengkulu, Kepala OPD di lingkup Kabupaten/kota se-Provinsi Bengkulu, dan Peserta kegiatan tersebut.

Dalam sambutannya Khairil Anwar mengatakan Provinsi Bengkulu tahun 2022 telah mencapai IPM dengan kategori tinggi yaitu 72,16, DENGAN capaian angka harapan hidup yaitu 69,69 tahun, angka kematian ibu (AKI) 96 per 100.000 kelahiran hidup, angka kematian bayi (AKB) 9,1 per 1000 KH dan jaminan kesehatan Provinsi Bengkulu telah mencapai Universal Health Coverage (UHC) yaitu 97,90% percepatan penurunan stunting Provinsi Bengkulu telah berhasil menekan kasus gizi stunting mencapai 19.8% pada tahun 2022 turun dari 22,1% di tahun 2021.
“Namun dari keberhasilan tersebut ternyata prevalensi sunting justru meningkat di 5 (lima) kabupaten, yaitu Kabupaten Kepahiang, Bengkulu Selatan, Bengkulu Utara, Muko-muko dan Kaur. Hasil capaian tersebut masih belum mencapai target yaitu 18,84% peningkatan dan pengendalian penyakit khususnya cakupan penemuan TBC masih sangat rendah di seluruh kabupaten dan kota, sehingga cakupan penemuan kasus TBC di Provinsi Bengkulu baru mencapai 34,72% dimana target sebesar 79%” ujarnya saat membuka kegiatan Pertemuan, Pembinaan, Pengawasan, dan Pengendalian Program Proritas Penanggulangan TBC dan Stunting Tingkat Provinsi Bengkulu.

Selain itu ia juga menekankan penurunan stunting dan TBC tahun ini tidak mudah karena 20% APBD akan di alokasikan untuk dana pesta demokrasi, maka melalui pertemuan ini ia berharap kepada peserta dapat memberikan masukan dalam upaya pencapaian target Nasional dan Daerah dalam pengendalian stunting dan TBC.

“Pemerintah berharap pertemuan ini dapat diperolehnya rencana aksi dalam penurunan TBC dan Stunting, jumlah pencapaian target sasaran cakupan penemuan TBC dan penurunan stunting tahun 2023 dan informasi serta umpan balik dari sebuah program yang akan dipergunakan dalam perbaikan dan penyesuaian komponen-komponen yang tidak maksimal dalam pelaksanaan program dan diharapkan pada pertemuan ini juga diperoleh rencana kegiatan tahun 2023 provinsi kabupaten dan kota,” ujarnya.

Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu H. Herwan Antoni, SKM., M.Kes., M.Si, seusai melakukan uji penulisan makalah Calon Sekda mengatakan strategi untuk APBD yang dialihkan ke Pemilu maka akan dilakukan penyesuaian dan Efektivitas serta Efesiensi Program.
“Kita tidak hanya mengandalkan anggaran dari pemerintah, tetapi kita akan menggerakkan kolaborasi semua masyarakat dan organisasi pemerhati kesehatan Indonesia,” ujarnya.

Sebagai tambahan, Ketua Panitia acara tersebut menyampaikan tujuan acara ini adalah diperolehnya gambaran pelaksanaan program penanggulangan TBC dan stunting di Provinsi Bengkulu, adanya rencana aksi dalam upaya penurunan TBC dan stunting di Provinsi Bengkulu, dan adanya sinkronisasi pembangunan kesehatan yang dilakukan Pusat Provinsi dan daerah terutama penanggulangan TBC.

“Kegiatan ini diselenggarakan selama tiga hari yaitu tanggal 26-28 Juli 2023, dengan narasumber pemateri kegiatan ini dari Kementerian Kesehatan RI, Direktur pencegahan dan pengendalian penyakit menular langsung, Direktur gizi kesehatan ibu dan anak, Direktorat kesehatan gizi masyarakat dari BPN BAPPENAS , dan IDI Provinsi Bengkulu spesialis paru,” tutupnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *