Dipaksa Sehat di Negara Yang Sakit

Hidup di negara yang aman,damai,dan tentram merupakan semua dambaan setiap warga negara yang ada di dunia ini. Semua itu bisa saja terwujud. Banyak cara agar sebuah negara menjadi Makmur layaknya surge dunia,salah satunya kejujuran. Apakah hal tersebut ada di negara kita yang katanya sebagai paru-paru dunia. Yang kalo di piker-pikir gak akan ada yang Namanya kelaparan di negeri ini yang penuh sumber daya alam.

Tapi nyatanya? Sudah banyak kesengsaraan,ketidak adilan,perampasan hak,dan masih banyak lagi di negara ini. Dan biasanya pelaku nya orang yang berkuasa(banyak uang) atau yang berpangkat. Dan yang jadi korbannya adalah orang-orang kecil dan susah dalam segi apapun. Bahkan institusi yang di amanahkan menjadi pengayom rakyat dan juga pelindung masyarakat berani menindas yang seharusnya mereka lindungi.

Korupsi dimana-mana,mulai dari lingkungan kecil sampai ke lingkungan pemerintah. Pemerintah yang harusnya memakmurkan rakyat malah urus perut sendiri. Penjahat zaman sekarang penampilannya rapi-rapi. Pakai dasi,aksesoris mahal,naik kendaraan mahal,memakai fasilitas mahal,semua diluar standar yang harusnya mereka terima.

Biasanya lebih dikenal dengan tikus,kalo saya menyebutnya penjahat berdasi. “setidaknya dunia kesehatannya aman lah yah,rakyat kecil masi bisa sehat kan” sebuah argument yang sangat lucu sekali. Cocok untuk negeri jenaka ini. Jika ada yang beranggapan seperti itu,maka itu salah.

Banyak kasus dirumah sakit maupun di puskesmas terdekat pasien-pasien ditolak karena belum mengurus biaya administrasi. Belum ada Tindakan jika uang belum ada. Bahkan ada yang sampai kehilangan nyawa karena lambatnya penanganan dari pihak kesehatannya sendiri. Ada yang sampai menggendong jenazah keluarganya yang meninggal berjalan kaki dengan jarak yang jauh karena tidak mampu membayar sewa ambulance.

Coba bayangkan kalau pasiennya orang yang berpangkat atau mempunyai kuasa,pasti langsung diberi Tindakan oleh pihak Kesehatan dengan penuh hati.

Apakah hanya sebatas itu? Eitss, belum dong. Itu tadi baru orang tuanya. Lain lagi sama perangai anaknya. Sempat beberapa waktu lalu ada sebuah kasus penganiayaan yang dilakukan oleh salah satu anak pejabat. Dia menganiaya seseorang dengan keji sambil memvideokannya.

Dalam videonya anak pejabat tersebut berkata bahwa dirinya gak takut hukum karena orang tuanya adalah pejabat tinggi di negeri yang sakit ini. Itu hanya salah satu contoh kasus,sebenarnya banyak yang seperti itu cuman belum ke ekspos media saja. Kalo kata alm.kasino dalam sebuah film nya “biasalah anak orang kaya lagunya suka tengil. Kayak duit bapakanya halal aja” chuakkksssss.

Memang betul kata-kata pendahulu kita,banyak yang jadi kenyataan. Contohnya, Ir.Soekarno pernah berkata “perjuanganku belum seberapa karena masih melawan penjajah. Pada zaman anak cucu kita kelak mereka akan melawan bangsa sendiri”.

Kalimat itu memang benar terjadi. Nyatanya pada zaman sekarang rakyat sebangsa dan setanah air sendiri di jajah dan ditindas haknya. Hanya satu penyebabnya, “uang”. Setelah dipikir-pikir uang ini bisa sangat baik dan juga bisa sangat jahat godaannya.

Bahkan mungkin setara iblis atau lebih. Pasalnya banyak orang yang saling menindas hanya karena uang dan kekayaan. Karena uang bisa jadi terjadi hilangnya sebuah nyawa. Pelaku-pelaku itu semua kita sebut saja oknum. Karena saya yakin masih banyak orang-orang jujur dan baik di negeri yang sakit ini. Saya percaya dimana ada kejahatan di situ ada kebaikan.

Karena kedua hal tersebut saling Bersama. Alm.Dono pernah berkata “Indonesia ini cuman kekurangan orang jujur saja. Kalo orang pintar sudah banyak”. Saya berharap opini saya ini dapat sampai dan bisa dibaca oleh setan-setan haus akan uang yang biasa di sebut oknum itu. Harapannya semoga bisa terbuka pintu hatinya untuk berubah. Buat yang tersinggung dengan opini saya,maka merekalah salah satu setannya yang pernah melakukan hal hina tersebut.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *