GPEI Diminta Optimalisasi Ekspor Komoditas Unggulan Bumi Rafflesia

Bengkulu, JB – Sekda Provinsi Bengkulu Nopian Andusti meminta kehadiran Gabunga Perusahaan Ekspor Indonesia (GPEI) Provinsi Bengkulu, menjadi mitra pemerintah dalam mendorong berkembangnya daerah dan meningkatkan perekonomian masyarakat melalui optimalisasi ekspor komoditas unggulan Bumi Rafflesia.

Selain itu pemberdayaan Usaha Kecil Menengah (UKM) dan Industri Kecil Menengah (IKM), juga diharapkan dilakukan GPEI secara maksimal, sehingga produk unggulan Bengkulu juga bisa menembus pasar global domestik bahkan dunia.

“Kita harapkan betul peran serta, partisipasi dan dorongan GPEI ini akan dapat mendongkrak optimalisasi ekspor dimasa yang akan datang,” ungkap Sekda Provinsi Bengkulu Nopian Andusti usai hadir pada Pelantikan Dewan Pengurus Daerah (DPD) GPEI Provinsi Bengkulu Periode 2019-2024 di ruang pertemuan salah satu Hotel di Kota Bengkulu, Selasa (05/03).

Lanjut Nopian Andusti, terkait pengembangan infrastruktur strategis penunjang ekspor, Pemerintah Provinsi Bengkulu saat ini telah mempersiapkan Pelabuhan Pulau Baai sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) serta pembangunan Bandara Fatmawati Soekarno menjadi Bandara Internasional.

Untuk pembangunan KEK Pulau Baai, dikatakan Sekda Nopian Andusti, saat ini proses pembangunan telah masuk pada tahap dikeluarkannya izin Amdal, termasuk untuk pembangunan Rel Kereta Api dan Jalan Tol.

“Sehingga nanti setelah KEK ini diresmikan, ini menjadi daya Tarik bagi investor masuk ke Bengkulu. Tidak hanya dampak ekonomi, dengan KEK ini nanti juga otomatis akan memberikan lapangan pekerjaan bagi pemuda-pemudi kita,” pungkasnya.

Menurut Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat (DPP) GPEI Khairul Mahalli, pihaknya siap bersinergi bersama Pemprov Bengkulu dan pihak terkait lainnya, memajukan Bengkulu melalui sektor ekspor dan melakukan pembinaan terhadap IKM dan UKM.

“Dengan bersinergi ini tujuan kita untuk mencerdaskan, memberdayakan, memasarkan dan mensejahterakan. Selain itu saya minta kepada GPEI Bengkulu membuat simultan yang melibatkan akademisi, pelaku bisnis dan pemerintah kabupaten/kota,” jelas Khairul.

Sementara itu, Ketua GPEI Bengkulu Erwin Noviansyah menyatakan pihaknya siap mendorong kemajuan sektor ekspor Bumi Rafflesia, dengan pekerjaan awal mendata jalur dan potensi maksimal produk dengan membuat barang jadi, baru kemudian diekspor, sehingga produk yang diekspor mendapat nilai tambah. (Rian/MC)