Bengkulu, jurnalisbengkulu.com – Dalam menghadapi perayaan Natal 2023 dan Tahun Baru 2024, Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Bengkulu memastikan stok berbagai kebutuhan masyarakat tetap aman. Inspeksi Mendadak (Sidak) dilakukan sebagai tindak lanjut terhadap Surat Edaran dari Menteri Dalam Negeri RI.
Rundown sidak meliputi sejumlah gudang distributor dan pasar, termasuk PT. Sungai Budi Group, PT. Indomarco Simpang Kandis, CV. Alinda Jaya Bumi Ayu, Distributor Bawang Merah PS. Panorama, Pedagang di Pasar Panorama, Distributor Cabe Merah, dan Gudang Bulog. “Stok berbagai kebutuhan seperti gula pasir, minyak goreng, dan beras terpantau aman,” ungkap Sekretaris TPID Provinsi Bengkulu, Zahirman Aidi.
Zahirman juga menyampaikan bahwa harga barang kebutuhan masih relatif stabil, dan belum ada peningkatan permintaan yang signifikan. Namun, ia mengingatkan para pelaku usaha untuk tidak menahan atau menimbun barang-barang kebutuhan masyarakat. “Jangan menaikan harga melebihi batas yang telah ditetapkan pemerintah, karena saat Nataru, permintaan dapat meningkat,” ujarnya.
Pemimpin Bulog Wilayah Bengkulu, Dody Syahrial, menambahkan bahwa stok beras di gudang Bulog masih mencukupi hingga Januari 2024. “Untuk menjaga stabilitas harga beras, kita masih memiliki beras SPHP,” tambahnya.
Kadis Perindag Provinsi Bengkulu, Ir. Yenita Syaiful, M.Si, mengakui adanya kenaikan harga pada beberapa kebutuhan seperti beras medium dan premium. Meskipun demikian, Yenita menyebut hal itu tidak terlalu berdampak karena masyarakat memiliki pilihan lain seperti beras program SPHP.
Pedagang Toko Beras Bintang Abadi Gavin, Ita, menegaskan bahwa stok beras di tokonya relatif aman, meskipun terjadi peningkatan pembelian menjelang Nataru. “Walaupun peningkatan itu belum terlalu signifikan, suplai beras SPHP meningkat dari 1 ton menjadi 2 ton per minggu,” ungkapnya.(Saprian Utama)