Kampus, Satpammu Nakal !

Oleh : Nama : Diosi Suci Rahmadani D1C020026

Motor bisa hilang, bagaimana tidak orang satpamnya saja malah sibuk siul-siulan. Bagi beberapa mahasiswi hal ini sepertinya bukanlah yang jarang lagi, mengingat setiap lewat selalu saja ada kicauan yang mengiringi perjalanan melewati gerbang. “ Mau kemana dek ? “ pertanyaan konyol macam apa itu, dengan stelan rapi dengan tas yang bertengger dibahu rasanya tidak perlu dipertanyakan lagi bahkan semut yang lewatpun tahu bahwa kita ingin kekampus untuk belajar.

Jika sudah masuk kekampus bukankah itu artinya kita akan ke kampus ? Apakah pertanyaan yang seperti itu dapat dikatakan denggan keramahan ? atau malah menjadi seperti godaan ?

Bagi beberapa perempuan siulan bukanlah hal yang menyenangkan atau malah disukai, hal yang seperti itu dapat dinggap sebagai sebuah pelecehan secara tidak langsung. Kerap sekali beberapa laki-laki sering melakukan hal yang seperti itu mulai dari anak-anak bahkan orang yang sudah berumur sekalipun yang menganggap kekerenan mereka meningkat ketika berhasil bersiul di depan perempuan, bukannya keren eh malah terlihat seperti anak alay yang baru gede.

Saya rasa bukanlah yang sopan ketika mengganggu ketenangan seorang mahasiswi dengan catcalling nya yang membuat bulu kuduk merinding. Rasanya jikaa ditanya apa hal yang mengerikan selain melihat pengendara jatuh didepan mata, jawabannya adalah di catcalling oleh orang yang tidak kita kenal, apalagi yang sudah berumur rasa was was kita meningkat seribu kali lebih tinggi.

Bukannya mengerjakan tugasnya dengan baik malah sibuk menggodai mahasiswi yang lewat, akhirnya motor bisa hilang begitu saja padahal masih siang hari. Memang tidak semua satpam yang seperti itu namun hal tersebut benar – benar mengganggu, biar bagaimanapun kejahatan tidak melihat tempat dan orang bisa saja yang diawali dengan siulan berubah menjadi sentuhan atau bahkan kejar kejaran, kita tidak pernah tahu layaknya kematian memangnya siapa yang tahu kapan musibah akan datang ? Entah pas kita lewat malah ditarik, atau dimata – matai, siapa yang
tahu ? Yang bisa kita lakukan hanyalah selalu waspada dalam situasi apapun itu.

Bukan bermaksud memotong rezeki orang lain, tetapi bukankah hal yang seperti itu perlu
ditindaklanjuti ? Setidaknya berikan teguran atau sanksi agar hal yang seperti itu tidak terjadi lagi. Kita tidak pernah mengetahui apa yang ada didalam isi kepala seseorang, bisa saja hari ini hanya bersiul, tidak menutup kemungkinan besok ditarik – tarik jugakan ? Jangan sampai sudah ada kejadian baru ditindaklanjuti hal yang seperti ini bukanlah yang biasa lagi di negara konoha ini, ketika ada peringatan tidak digubris setelah terjadi baru meminta maaf, sangat memuakkan.

Sebagai seseorang yang pernah melihat hal yang seperti saya benar-benar keberatan dengan adanya satpam yang seperti itu, karena bagi saya pribadi hal tersebut masuk ke pelecehan dan saya tidak terima akan hal itu, jadi hal yang saya inginkan adalah agar hal yang seperti itu lebih diperhatikan lagi. Jangan hanya memperhatikan biaya kuliah dan segala jenis biaya lainnya, keamanan dan kenyamanan mahasiswa juga harus diperhatikan, kami bayar dan kami pantas mendapatkan hal baik dari apa yang sudah kami bayar.(**)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *