Ketua PGRI Bengkulu Berduka, Ajak Kepala Sekolah Waspada Pasca-Kebakaran di SMK Negeri 3 Kota Bengkulu

Bengkulu, jurnalisbengkulu.com – Haryadi, Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Provinsi Bengkulu yang juga menjabat Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Provinsi Bengkulu, menyampaikan duka mendalam atas kebakaran di SMK Negeri 3 Kota Bengkulu. Meskipun tidak ada korban jiwa, kerugian sekolah cukup besar. Haryadi mendorong Kepala Sekolah untuk menitipkan penjagaan kepada rekan guru, tenaga kependidikan, atau penjaga wilayah selama liburan.

“Sekolah sedang libur, setelah semester selesai. Saya harap penjagaan dan pengamanan sekolah dititipkan kepada rekan-rekan di wilayah atau di tempat agar mereka waspada dan mengantisipasi musibah,” ujarnya saat meninjau lokasi kebakaran.

Kondisi itu secara khusus dikatakannya juga menjadi perhatian khusus dari PGRI se Provinsi Bengkulu, ia juga mengharapkan semua lapisan jajaran baik sekolah maupun organisasi, dari jenjang ranting cabang secara khusus pengurus Kabupaten, Kota serta Provinsi Bengkulu untuk melakukan tindakan nyata terhadap musibah yang terjadi.

“Saya turut merasa berduka atas musibah yang kejadian di SMK Negeri 3 Kota Bengkulu ini, semoga dengan musibah ini ada hikmah dibaliknya yang lebih besar, lebih baik lagi. Terutama buat semua jajaran pendidikan yang ada di provinsi Bengkulu dan terkhusus buat rekan-rekan kami saudara-saudara kami para tenaga pendidik dan kependidikan, serta para siswa yang ada di SMK Negeri 3 Kota Bengkulu ini. Selain itu semoga semuanya dapat memetik pelajaran dari sebuah kejadian ini untuk waktu yang akan datang,” imbuhnya.

Untuk perbaikan sekolah, Haryadi mengungkapkan bahwa pemerintah provinsi Bengkulu, di bawah arahan langsung Gubernur, akan menerapkan langkah-langkah antisipasi. “Gubernur sangat peduli terhadap dunia pendidikan, dan kami akan mendapatkan petunjuk untuk penyelesaian masalah sekolah ini,” tambahnya.

Untuk diketahui dari laporan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Bengkulu, akibat kebakaran ini, telah menghanguskan 33 ruangan, termasuk kelas, laboratorium, mushala, dan aula, yang mengalami kerusakan berat. Sementara Kerugian akibat kejadian ini masih dalam proses penghitungan oleh konsultan.(Saprian Utama)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *