Kilas Balik : Mereka ( Punk Jalanan ) Tidak Seburuk Yang Kalian Fikirkan

Kilas Balik : “ Mereka ( Punk Jalanan ) Tidak Seburuk Yang Kalian Fikirkan
Kilas Balik : “ Mereka ( Punk Jalanan ) Tidak Seburuk Yang Kalian Fikirkan

Opini, jurnalisbengkulu.com- Jika kita melihat anak anak punk yang ada di jalanan mungkin kita berfikir bahwa mereka adalah sosok yang merugikan masyarakat dan lainnya.

Punk adalah sekelompok orang yang memiliki kepercayaan budayanya sendiri. Punk lahir di Inggris. Pada awalnya, kelompok punk selalu dikacaukan oleh golongan kaum skinhead.

Sejak tahun 1980-an, saat punk merajalela di Amerika, golongan punk dan skinhead seolah-olah bersatu.

Punk berasal dari singkatan Public United Nothing Kingdom artinya sekumpulan anti-peraturan kerajaan.

Mereka terbentuk karena adanya beberapa factor, diantaranya kurangnya masih saying dri keluarga. Punk di isi oleh sekumpuilan remaja ataupun orang dewasa yang kurang akan sebuah kasih sayang dari sebuah keluarga.

Seseorang yang jika ia sudah merasa tidak dihargai disatu tempat ,makai a akan mencoba untuk mencari suasana baru yang di mana ia dihargai dan disayangi oleh orang banyak.

Sebut saja Namanya Jack. Jack ini awalnya adalah orang yang awalnya mempunyai keluarga yang utuh dan sangat harmonis, namun beberapa saat kemudian kelurga jack hancur, alhasil ayah dan ibu jack ini pergi ntah kemana meninggalkan jack seorang.

Jack merasa bahwa hidupnya sudah tidak berarti lagi didunia ini, makai a memutuskan untuk pergi meninggalkkan tempat tinggalnya yang sekarang. Dan diperjalanan ia bertemu dengan teman lamanya, sebutnsaja Broto. Diajaknya lah jack ini tergabung dalam komunitas punk indonesia oleh broto.

Lambat laun jack pun nyaman , mendapatkan kasih sayang dari teman2 nya dan merasa dihargai di tempat barunya. Alhasil jack menetap dan hingga kini ia masih berada dijalanan.

Jika diambil dari contoh diatas memang mereka yang tergabung dalam sebuah komunitas punk adalah mereka yang dahulunya baik namun Ketika baiknya mereka tidak dihargai maka mereka akan pergi dan mencari kebebasan yang ada. Jangan pernah memandang orang sebelah mata atau memvonis mereka tidak layak untuk dihargai.

Sebab kenapa, kita tidak tahu latar belakang orang bagaimana dan mengapa. Kuncinya adalah bersikaplah posiif thinking terhadap semua orang dan jika kamu sudah menemukan jawabannya maka boleh untuk menyatakan argumen bahwasanya mereka bersalah. (**)