Konsen Pengembangan SDM, Presiden Buka Musrenbangnas 2020

Jakarta, JB – Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) 2019 merupakan momentum penting dalam rangka penyusunan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2020 yang merupakan pelaksanaan tahun pertama Rencana Pembangunan Jangkah Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2045 dengan agenda utama meningkatkan SDM berkualitas dan berdaya saing. 

Menteri/Kepala Bappenas, Bambang PS Brodjonegoro melaporkan bahwa dalam lima tahun terakhir pembangunan nasional menunjukkan kemajuan yang sangat baik, ekonomi nasional tumbuh dengan stabil di angka 5,17% pada 2018 dan Tingkat Kemiskinan mencapai titik terendah 9,66% pada September 2018, kemudian Tingkat pengangguran terus menurun di angka 5,34% pada Agustus 2018. 

“Pada 2024 pertumbuhan ditargetkan rata-rata 5,4%-6% per tahun, dengan tingkat kemiskinan dan pengangguran menurun, sehingga kesejahteraan meningkat. Bappenas juga telah menyusun visi 2045, yang didalamnya berisi visi Indonesia untuk menjadi negara maju dan berpendapatan tinggi dengan produk domestik bruto (PDB)  terbesar kelima di dunia,” kata Bambang.

Pada kesempatan ini, Presiden RI Joko Widodo menegaskan tiga masalah utama yang harus diselesaikan Indonesia secara segera diantaranya masalah pembangunan infrastruktur, reformasi birokrasi, dan peningkatan sumber daya manusia (SDM). Indonesia memiliki target masuk empat besar kekuatan ekonomi dunia pada 2045.

“Pemerataan infrastruktur mempengaruhi cita-cita Indonesia menjadi negara ekonomi terkuat, jika semua pembangunan merata tentu pertumbuhan ekonomi akan meningkat. Soal perizinan berbelit, juga mengganggu investor untuk datang membangun, hal ini perlu diperbaiki. Dan terakhir sumber daya manusia (SDM) maupun fasilitas pendidikan kita perlu di upgrade agar mampu bersaing dengan dunia global,” jelas Jokowi.

Presiden berharap seluruh kepala daerah untuk memprioritaskan pembangunan infrastruktur agar terhubung satu sama lain sehingga mempermudah lalu lintas logistik.Kemudian, infrastruktur yang ada harus disambungkan dengan kawasan industri, UKM, pariwisata, serta pusat produksi baik pertanian maupun perkebunan. 

“Segera sambungkan titik titik yang masih terhambat di daerah, itu tugas kita sebagai pemerintah. Kolaborasi bersama antara Pusat dan daerah, mampu membuat yang kecil menjadi besar, sehingga ekonomi masyarakat meningkat tumbuh,” tegas Jokowi.

Menanggapi arahan Presiden, Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah mengatakan terkait pengembangan infrastruktur strategis nasional dan konektivitas jalan menuju sentra industri produksi telah dilakukan dan beberapa masih tahap proses.

“Instruksi pembangunan infrastruktur secara merata, Bengkulu turut merasakan diantaranya proyek pembangunan Tol, pengembangan Bandara, KEK dan menyusul nanti Kereta Api,” jelas Rohidin.

Lanjut Rohidin, peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) turut menjadi fokus bersama, kemudahan perizinan demi meningkatkan minat investor untuk membantu mengembangkan daerah dan terakhir bagaimana kita membuat sebuah produk unggulan untuk diekspor sehingga meningkatkan pendapatan daerah. 

“Saya kira, semua yang disampaikan Presiden sudah masuk dalam Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) 2020 beberapa waktu lalu. Jadi, kita sudah sejalan dengan pemikiran Presiden menuju Indonesia Maju,” tutup Gubernur Bengkulu.

Presiden Joko Widodo juga memberikan penghargaan kepada provinsi, kabupaten, dan kota, terbaik dalam pembangunan nasional. Provinsi terbaik pertama diraih Jawa Tengah, disusul Jawa Timur di posisi kedua, dan Sumatera Selatan di posisi ketiga.

Sedangkan kategori Kabupaten terbaik diraih Kabupaten Tanah Datar, disusul Kabupaten Temanggung, dan Kabupaten Tabanan. Kategori kota terbaik diraih Kota Semarang, disusul Kota Denpasar, dan Kota Makassar. (rls)