Seperti yang kita ketahui pada saat sekarang ini media sosial mengalami kemajuan yang pesat, dengan banyak platform yang berinovasi dan kreatif. Kini media sosial sudah menjadi bagian integral yang sangat dibutuhkan pada saat sekarang ini. Ini juga mempengaruhi cara kita berkomunikasi, berinteraksi dengan media sosial, dan juga berbagi informasi.
Media sosial saat ini tidak hanya berkembang sebagai alat untuk berkomunikasi, namun juga merambah ke ranah Pendidikan, Ekonomi, dan juga aktifitas lainnya.
Topik ini penting untuk dibahas karena media sosial saat ini memiliki pengaruh yang sangat besar dalam kehidupan sehari-hari, terutama bagi generasi muda. Di satu sisi, media sosial sering dikaitkan dengan dampak negatif terhadap kesehatan mental, seperti kecemasan, depresi, dan perasaan kesepian. Namun, di sisi lain, media sosial juga memiliki potensi besar sebagai sarana edukasi, dukungan emosional, dan penyebaran informasi yang positif tentang kesehatan mental.
Kita juga dapat menggali bagaimana media sosial ini dapat digunakan dengan bijak untuk meningkatkan kesadaran, serta membangun komunitas yang saling mendukung. Hal ini penting agar masyarakat bisa menggunakan media sosial dengan bijak.
Dikutip dari The Global Statistic ada sekitar 191,4 juta orang yang menggunakan media sosial, ini mencakup sekitar 68,9% dari total populasi Indonesia yang berjumlah kurang lebih 277,7 juta jiwa.
Anak-anak yang berusia dibawah 13 tahun sekitar 87% telah dikenalkan dengan media sosial, remaja yang berusia 13-27 tahun terdapat sekitar 87% yang menggunakan media sosial dengan rata-rata penggunaan 7 jam 38 menit per hari, sedangkan orang dewasa yang berusia 28 tahun keatas aktif menggunakan media sosial dengan platfrom yang beragam.
Media sosial berperan penting dalam memudahkan dan mempercepat komunikasi di era digital, seperti sarana berbagi informasi. Dalam hal ini pengguna dapat menyebarkan berita, dan pengalaman ke publiik. Pengguna juga bisa berdiskusi, berbagi materi, dan bekerja sama secara daring melalui grup belajar.
Terkadang juga banyak orang menggunakan media sosial sebagai sarana untuk menghibur diri ketika lelah melakukan rutinitas diluar.
Tak jarang juga kita menemukan di media sosial banyak sekali cyberbullying yang diberikan oleh banyak orang terhadap orang tertentu.
Hal ini justru memberikan dampak yang berkepanjangan terhadap orang yang terkena cyberbullying, ini menyebabkan kecemasan, stress, depresi, dan bahkan yang paling parah nya adalah bunuh diri.
Oleh karena itu berikan edukasi tentang penggunaan media sosial yang tepat, berikan proses pembelajaran dan pembinaan yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman, kesadaran dalam menggunakan media sosial secara bijak.
Disisi lain juga orang tua memiliki peran penting dan menjadi pengawas pertama dalam penggunaan media sosial oleh remaja dan anak-anak, salah satunya seperti menerapkan aturan penggunaan seperti durasi waktu, konten yang boleh diakses, dan batasan interaksi.
Selain itu juga menjadi tempat aman bagi anak ketika mereka mengalami masalah seperti cyberbullying atau tekanan sosial yang didapat ketika mengakses media sosial.
Media sosial, jika digunakan dengan bijak, memiliki potensi besar sebagai pelopor dalam menjaga dan meningkatkan kesehatan mental. Selain menjadi sarana komunikasi dan hiburan, media sosial juga dapat menjadi ruang edukasi, tempat berbagi pengalaman, serta wadah dukungan emosional yang sangat dibutuhkan, khususnya oleh anak muda.
Namun, dampak positif tersebut hanya dapat tercapai apabila pengguna memiliki literasi digital yang baik dan kesadaran untuk menggunakan media sosial secara sehat. Dukungan dari orang tua, guru, dan lingkungan sekitar juga sangat penting dalam menciptakan ruang digital yang aman dan empatik.
Jadilah pengguna media sosial yang cerdas dan peduli. Sebarkan hal positif, saling mendukung, dan gunakan media sosial sebagai alat untuk memperkuat, bukan meruntuhkan kesehatan mental kita.
Penulis: Sisi Azlia Salsabila mahasiswa S1 Jurnalistik Universitas Bengkulu