Bengkulu, jurnalisbengkulu.com – Untuk lebih memahami ilmu agama Islam menjadi alasan utama Nafikri Nafiatun Amanah menempuh pendidikan di Pondok Pesantren (Ponpes) Ja-alHaq Jalan R.E Martadinata Kelurahan Muara Dua Kecamatan Kampung Melayu Kota Bengkulu.
‘’Selain itu mencari pengalaman baru serta melanjutkan apa yang dicita-citakan oleh kedua orang tua untuk menjadi anak solehah,’’ kata Nafikri yang mulai belajar di Pesantren sejak 7 Januari 2014 , Senin (6/7/2020).
Anak pertama dari dua bersaudara pasangan Syaibah dan Mum Badriah menjelaskan, manfaat belajar di Ponpes antara lain menambah ilmu agama Islam seperti kitab kuning dan bagaimana membaca Al Qur’an.
‘’Kami juga mendapatkan pelajaran umum di Ponpes, sehingga kami bisa memahami semua dan seimbang dalam mempelajarinya,’’ kata satriwati berusia 18 tahun yang baru lulus Madrasah Aliyah Ja-alHaq bulan Mei 2020.
Santriwati asal Kabupaten Mukomuko ini menceritakan, sepadat apapun jadwal belajar, dirinya menjalani saja semua itu dengan senang dan meyakini bahwa esok para santriwati akan menjadi orang yang berguna.
‘’Jangan selalu memikirkan rumah karena selain ayah, ibu serta keluarga, di Ponpes ada teman-teman dan ustadz-ustadzah yang menjadi saudara terdekat,’’ ungkap Nafikri berbagi kiat agar betah belajar di Pesantren.
Selain sibuk belajar, Nafikri juga mampu meraih juara pertama lomba rangking satu di Ponpes dan mengikuti lomba menulis Cerita Pendek yang diadakan IAIN Bengkulu dalam rangka ulang tahun Pusat Bahasa, Kajian Islam dan Kebudayaan (Pusbakik).
‘’Membaca dan menulis adalah hidupku karena buku adalah jendela dunia,’’ demikian prinsip hidup Nafikri yang bercita-cita menjadi novelis dan kini telah menyelesaikan 2 judul novel. Salam sukses selalu. Aamiin.
Penulis: Adi HFA