Pembangunan Monumen Fatmawati Sesuai Prosedur, Ini Kata Dinsos

BENGKULU, jurnalisbengkulu.com – Kepala Dinas Sosial Provinsi Bengkulu Iskandar Zo, menjawab simpang siur informasi raibnya patung kuda yang awalnya berada di Simpang Lima l, Ratu Samban Kota Bengkulu.

Berdasarkan keterangan Iskandar ZO, patung kuda yang berdiri di bundaran simpang lima itu, akan digantikan monumen Ibu Fatmawati dan tahap pengerjaannya sudah dimulai.

“Yang mengerjakan pembangunan patung Fatmawati, dari konsorsium Kementerian BUMN. Karena mereka yang membiayai pembangunan monumen Ibu Fatmawati, Pemprov Bengkulu akan menerima dan memeliharanya, kalau sudah jadi,” ungkap Iskandar.

Dijelaskan, sebelum tahap pembangunan monumen dilaksanakan, telah dilakukan rapat beberapa kali antara Pemprov Bengkulu, Pemkot Bengkulu, Kementerian BUMN dan Yayasan Fatmawati Soekarno yang langsung dikoordinasikan oleh Deputi Kebudayaan Kemenko PMK di Jakarta.

Usai pertemuan itu, pihak-pihak yang sebelumnya melaksanakan rapat di Jakarta kembali melaksanakan rapat koordinasi di ruang VIP Bandara Fatmawati Soekarno.

“Pemkot dihadiri Wawali Dedi Wahyudi, Pak Maulana Singadekane dan rombongan Yayasan Fatmawati Jakarta, Gubernur dan staf dari Pemprop Bengkulu dan stakeholder terkait membahas secara detail rencana ini, artinya koordinasi berjalan lancar,” jelas Iskandar.

Ditegaskan Iskandar ZO, Walikota Bengkulu Helmi Hasan telah mengetahui rencana pembangunan patung Fatmawati tersebut.

Hal itu diketahui berdasarkan surat balasan Walikota Bengkulu kepada Gubernur Bengkulu dengan nomor surat: 600/184/B.VII. Surat Walikota itu menindaklanjuti surat dari Gubernur Bengkulu dengan nomor 460/071/Dinsos. 1/2019 pada tanggal 07 Februari 2019 perihal Pemindahan Patung Kuda dan Pembangunan Monumen Ibu Fatmawati di Simpang Lima Kota Bengkulu yang dibiayai oleh dana CSR BUMN.

//Tanggapan Yayasan Fatmawati, Terkait Patung Kuda Simpang Lima

Aminudin NS, mewakili Yayasan Fatmawati Soekarno Bengkulu menegaskan, tahap pembangunan monumen Ibu Fatmawati yang akan diletakkan di Simpang Lima Kota Bengkulu, telah dimulai.

“Untuk pemahat patungnya I Nyoman  Nuarta,” jelas Aminudin.

I Nyoman Nuarta adalah pemahat terkenal, yang juga pembuat patung Garuda Wisnu Kencana (GWK) Bali.
Terkait keberadaan patung kuda, disampaikan Aminudin, karya seni rupa peninggalan era Walikota A. Chalik Effendi-A.Kanedy tersebut telah disimpan dan nantinya akan diletakkan di simpang empat Betungan.

“Intinya patung kudanya telah disimpan dan kami rawat yang nantinya akan didirikan di simpang empat Betungan, Kota Bengkulu,” tandasnya.(M4/rls)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *