Kaur, jurnalisbengkulu.com – Pemerintahan Desa Bunga Melur, Kecamatan Semidang Gumay, Kabupaten Kaur cegah stunting dengan melakukan kebersihan lingkungan.
Stunting adalah kondisi ketika seorang anak mengalami pertumbuhan yang terhambat akibat kekurangan gizi, terutama selama 1.000 hari pertama kehidupannya, mulai dari saat ia masih dalam kandungan hingga usia dua tahun.
Stunting dapat memiliki dampak jangka panjang pada kesehatan dan perkembangan anak, termasuk masalah kesehatan fisik, kognitif, dan sosial.
Pencegahan stunting di desa memerlukan pendekatan holistik dan kolaboratif.
Salah satu yang di lakukan Pemdes Bunga Melur untuk mencegah stunting adalah:
Sanitasi dan air bersih : Memiliki akses yang memadai terhadap sanitasi dan air bersih. Air bersih dan sanitasi yang buruk dapat menyebabkan penyakit yang dapat menghambat pertumbuhan anak.
Kepala Desa Bunga Melur Febri Yogi Awansyah mengatakan Pemerintah Desa dan warga desa membersihkan Saluran Pembuangan Air Limbah (SPAL) saluran pembuangan air limbah atau yang sering disingkat dengan SPAL adalah perlengkapan pengelolaan air limbah berupa saluran perpipaan maupun yang lainnya yang dapat dipergunakan untuk membuang air buangan dari sumbernya sampai ke tempat pengelolaan atau tempat buangan air.
Lanjut Yogi mengucapkan. Terimakasih kepada warga Desa Bunga Melur yang telah mendukung program pencegahan stunting di Desa Bunga Melur. Ungkapnya. Jumat (1/3/2024).
Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Didi Mukhtar Aris mengatakan peran komunitas mendorong partisipasi aktif komunitas dalam upaya pencegahan stunting. Masyarakat desa dapat berperan dalam mendukung dengan bergotong royong membersihkan limbah di sekitaran rumah warga. Alhamdulillah berkat kerjasama warga Desa Bunga Melur kegiatan hari ini berjalan dengan lancar. Ungkapnya.
Melalui kerjasama dan pendekatan holistik, stunting dapat dicegah dan anak-anak di desa dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. (Adv)