Bank Sampah memiliki peranan yang sangat penting dalam mengurangi jumlah sampah dan juga membantu meningkatkan ekonomi masyarakat. Bank Sampah ini terdiri dari warga lingkungan yang menjual sampahnya kepada pihak bank sampah dengan harga tertentu yang telah disepakati sebelumnya.
Salah satu manfaat dari Bank Sampah adalah mengurangi jumlah sampah yang dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Sampah-sampah yang seharusnya berakhir di TPA bisa didaur ulang menjadi barang yang dapat dipakai kembali. Misalnya, kertas bekas bisa dijadikan bahan untuk membuat kantong, plastik bekas bisa dijadikan tempat sampah, dan kaleng bekas bisa dijadikan loyang kue.
Dalam segi ekonomi, Bank Sampah juga memberikan manfaat. Melalui Bank Sampah, masyarakat bisa menghasilkan uang dari sampah yang telah mereka kumpulkan. Selain itu, pembuatan produk-produk daur ulang juga bisa memberikan penghasilan bagi usaha kecil dan menengah.
Tentunya, program ini juga bergantung pada kepedulian dan partisipasi masyarakat dalam melakukan pengumpulan dan penjualan sampah ke Bank Sampah tersebut. Semakin banyak warga yang terlibat, maka semakin besar pula manfaat yang didapat.
Oleh karena itu, program Bank Sampah yang diinisiasi Anggota DPRD Provinsi Bengkulu Usin Abdisyah Putra Sembiring dan Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Provinsi Bengkulu di Kota Bengkulu memiliki peranan yang sangat penting dalam menjaga kebersihan lingkungan dan juga membantu meningkatkan ekonomi masyarakat.
Hingga saat ini diketahui Bank Sampah Unit (BSU) dan Bank Sampah Induk (BSI) yang ada di Kota Bengkulu telah mencapai 54 Unit di lokasi yang berbeda.
Beberapa produk yang bisa didaur ulang melalui Bank Sampah antara lain kertas, plastik, kaleng, gelas kaca, CD, dan masih banyak lagi.
Berikut ini adalah penjelasan lebih rinci tentang beberapa produk yang bisa didaur ulang melalui Bank Sampah:
- Kertas: Sampah kertas merupakan jenis sampah yang paling banyak dihasilkan. Sampah kertas ini bisa didaur ulang dan digunakan untuk membuat kantong kertas, karton, dan kertas lainnya.
- Plastik: Sampah plastik bisa didaur ulang menjadi bahan baku untuk membuat tas belanja, tempat sampah, keranjang, dan lainnya.
- Kaleng: Sampah kaleng bekas bisa didaur ulang menjadi bahan baku untuk membuat loyang atau wadah untuk kue.
- Gelas kaca: Sampah gelas kaca bekas bisa didaur ulang dan digunakan kembali, seperti untuk membuat vas bunga atau hiasan dinding.
- CD: Sampah CD bisa didaur ulang dan digunakan kembali, seperti untuk membuat pigura atau hiasan dinding lainnya.
Dengan melakukan pengumpulan dan penjualan sampah yang telah didaur ulang ini, Bank Sampah dapat membantu mengurangi jumlah sampah yang dibuang ke tempat pembuangan akhir (TPA), sekaligus membantu meningkatkan ekonomi masyarakat melalui penghasilan tambahan yang didapatkan dari menjual sampah tersebut kepada Bank Sampah.