Pesan Harian UJH : Etika di Jalan Raya dan Sabar

Kecelakaan bukan cuma di sebabkan oleh kelalaian tetapi juga etika berlalu lintas. Seringkali kita melihat kendaraan di depan kita motor atau mobil ambil jalan pas di tengah-tengah dan bawa kendaraan dengan santai tanpa beban. Kita sulit memotong dari kanan atau kiri.

Padahal jalur jalan sudah ada peruntukannya. Pelan ambil jalur kiri. Jalur kanan untuk kendaraan yang ingin cepat. Demikian juga penggunaan lampu sen. Tidak sedikit yang lupa mematikan lampu sen motornya sehingga lampu sennya ke kanan tapi belok kiri.

Perlu ada etika dalam membawa kendaraan. Seiring dengan itu juga perlu ekstra sabar. Sebab selalu ada saja yang janggal dari cara berkendara. Bukan cuma memancing rasa kesal tetapi bisa menghambat laju perjalanan orang lain. Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu: “Nabi (saw) bersabda, “Iman mempunyai lebih dari tujuh puluh cabang – atau lebih dari enam puluh cabang – yang paling atas adalah pernyataan: ‘Tidak ada yang berhak disembah. tapi Allah’; dan paling kecilnya adalah menjauhkan benda-benda yang merugikan dari jalan, dan kesopanan adalah salah satu cabang iman.” ( Al-Bukhari dan Muslim )

Pagar Dewa, 30012024
Salam Ujh

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *